BOGOR DAILY – Polisi menyebut, banyak warga yang mengabaikan protokol kesehatan saat mengikuti kegiatan Habib Rizieq di Megamendung, Kabupaten Bogor, Sabtu (14/11/2020).
Beberapa protokol kesehatan yang dilanggar antara lain, tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak.
“Tidak ada jaga jarak, terjadi kerumunan dan banyak tidak pakai masker. Banyak pelanggaran,” kata Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi, Sabtu (14/11/2020).
Pihaknya telah membuat catatan terkait pelanggaran tersebut. Kapolda juga akan menyampaikan evaluasi terkait kegiatan Rizieq di Bogor, kepada Satgas Covid-19 Jabar bersama dengan unsur pimpinan lain seperti Gubernur Jabar dan Pangdam III Siliwangi.
“Nanti dalam rapat gugus tugas saya bersama gubernur, pangdam, pak kajati, ketua DPRD Jabar, sama-sama kita akan bahas dalam rapat gugus tugas minggu depan. Hasilnya nanti kita akan sampaikan,” tuturnya.
Terkait soal keamanan saat kegiatan, Rudy menyebut sampai dengan selesainya kegiatan, situasi Kamtibmas di Bogor, tidak ada permasalahan.
“Kamtibmas tidak ada masalah, semuanya berjalan dengan lancar, kami Polda Jabar dan Polres di tingkat kota dan kabupaten melayani masyarakat melakukan kegiatan. Namun, harus diingatkan, secara protokol kesehatan masih banyak sekali,” ucapnya.
Sebelumnya, Habib Rizieq Shihab meresmikan pembangunan masjid seharga Rp 50 miliar di Pondok Pesantren Agrokultural Markaz Syariat, Jumat (13/11/2020). Habib Rizieq melakukan peletakan batu pertama.
Peletakan batu pertama pembangunan masjid itu dilaksanakan di halaman markas Front Pembela Islam (FPI) berlokasi di Jalan Cikopo Selatan, Kampung Lembah Nendeut, RT05/04, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Peletakan batu pertama kali ini mengawali pembangunan masjid di ponpes Agrokultural Markaz Syariat.
“Insya Allah kita akan bangun masjid di sini (Ponpes Agrokultural Markaz Syariat),” ujarnya saat sambutan dihadapan ratusan jamaah atau pendukungnya.
Menurutnya, masjid yang akan dibangun kali ini berdiri di tanah seluas 10 hektar, dengan dua lantai.
“Masjid ini akan dibangun di atas tanah seluas 10 hektar dengan dua lantai,” katanya.
Bahkan kata pentolan FPI tersebut, anggaran pembangunan masjid itu cukup fantastis dan bisa menampung sekitar 5 ribu jamaah.