BOGOR DAILY-
Perjalanan ekspedisi Sungai Ciliwung dari yang dilakukan oleh Pemkot Bogor bersama Satgas Ciliwung, Komunitas Peduli Ciliwung dan berbagai aktivis peduli lingkungan yang didampingi oleh BPBD dari Kota Bogor, Depok dan Bekasi serta para relawan ini menyimpan banyak sekali catatan catatan kerusakan lingkungan di Sungai Ciliwung.
Dari titik awal eskpedisi Bogor hingga Depok ditemukan setidaknya 34 titik timbunan sampah warga.
Bahkan di wilayah Bojong Gede terlihat seorang ibu paruh baya yang keluar dari pintu belakang rumahnya yang berada di pinggiran Ciliwung menumpahkan ember berisi sampang yang langsung dibuang Ke Ciliwung.
Pemandangan itu masih lebih sedikit dibanding titik timbunan sampah yang ada dari Depok hingga ke Jakarta.
Dilansir dari TribunnewsBogor.com yang juga ikut dalam ekspedisi Ciliwung melihat diawal titik pemberangkatan ekspedisi Ciliwung dari Depok Menuju Jakarta, terlihat titik timbunan sampah.
Bahkan baru saja perahu berjalan beberapa meter dari titik awal sudah tercium aroma tidak sedap yang sangat menyengat.
Tak hanya itu ditengah perjalanan antara Depok dan Jakarta juga tercium bau kotoran hewan dan bau busuk yang menyengat, rupanya disisi kanan terlihat sebuah peternakan hewan ternak yang langsung membuang kotoran cair ke sungai.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang menginisiasi kegiatan ekspedisi Ciliwung tersebut mencatat setidaknya ada ratusan titik timbunan sampah warga dari Depok hingga ke Jakarta.
Limbah cair yang dibuang langsung ke Sungai Ciliwung juga menjadi catatan tersendiri dari perjalanan ekspedisi selama dua hari yang memakan waktu 16 jam dengan menempuh perjalanan air sekitar 70 Kilo Meter.
“Kami banyak mencatat dan dijalan ini kami rekap, kami rekam ada pembuangan sampah ada pembuangan limbah ilegal, jadi pembuangan sampah warga yang membuang sampah ke sungai ini kita catat, dari depok bogor ada 34 titik tapi dari depok kesini ada ratusan titik,” katanya saat tiba di Pintu Air Manggarai.