Saturday, 27 April 2024
HomeBeritaKisah Pemulung Cilik yang Rajin Baca Al-Quran Jadi Anak Angkat Syekh Ali...

Kisah Pemulung Cilik yang Rajin Baca Al-Quran Jadi Anak Angkat Syekh Ali Jaber

BOGOR DAILY- Kehidupan Muhammad Gifari Akbar (16) berubah total. Setelah karena mengaji di trotoar Jalan Braga Kota Bandung, dia ‘pensiun' menjadi pemulung. Akbar pun tak harus tinggal di jalanan, diterpa dinginnya udara Kota Bandung.
Ya, warga Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut itu kini menjadi anak angkat ulama besar . Dia juga dimasukkan ke salah satu pesantren di Cipanas Kabupaten Cianjur. Bahkan, pada Desember mendatang, akan memboyong Akbar menunaikan ibadah umrah dan bertemu dengan imam besar di Arab Saudi.

Pertemuan Akbar dengan terjadi di Muslimah Center Nuurun Nisa, Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (11/11/2020). Saat itu, yang berniat mendatangi Akbar ke rumahnya di Garut sedang mengisi tausyiah.

Dia tak menyangka ternyata Akbar ada di acara pengajian tersebut. Pertemuan Akbar dan berlangsung haru. Keduanya saling berpelukan, disaksikan jemaah tausyiah. tak sungkan mencium pipi dan kepala Akbar, lalu kembali memeluknya.

“Saya punya firasat Muhammad Gifari menjadi imam besar, akan dibina di pesantren saya yang ada di Cipanas agar Akbar jadi Ahlul Quran karena kita tahu remaja zaman sekarang tenggelam dalam dunia maya,” kaya .

Ulama besar ini mengajak kepada seluruh warga Indonesia dan dunia akan memberikan perhatian lebih kepada mereka yang mencintai Alquran.

“Saya belajar dari guru saya, siapapun mencintai Alquran apapun kemampuannya, kalau dia mencintai Alquran kasih perhatian sebesar-besarnya biar kemampuan terbatas. Kasih sepenuhnya perhatian karena pencinta Alquran dia dicintai Allah SWT,” jelasnya.

Akbar juga mengaku bahagia, bisa bertemu dengan ulama besar . “Ketemu Syekh Ali Jaber perasaannya senang sekali, tidak menyangka. Saya kira ini mimpi ternyata ini kenyataan,” ungkap Akbar sambil terbata-bata.

Cerita Akbar juga membetot perhatian hafiz asal Aceh Muzammil Hasballah yang sama-sama hadir dalam acara tersebut. Muzammil mengaku terharu karena masih ada generasi muda yang menaruh perhatian pada agama dan tak lupa mengaji dalam keadaan sulit sekalipun.

“Allah pilih dengan takdir berkah Alquran sampai akhirnya dikenal masyarakat. Begitulah berkah Alquran yang dijanjikan Allah SWT, tidak hanya di akhirat, tapi langsung di dunia juga,” tutur Muzammil.

Ia berharap, Akbar tetap rendah diri dan niatnya selalu dijaga agar tidak tergiur godaan duniawi. “Niatnya dijaga agar terus Lillahi Ta'ala. Memang dikenal orang banyak itu akan jadi godaan buat kita, mudah-mudahan bisa dilalui. Kita saling mendoakan yang terbaik,” harapnya.

Seperti diketahui, sosok Akbar setelah aksi mulianya mengaji di trotoar Jalan Braga, Kota Bandung terabadikan dan diunggah ke media sosial.

Akbar diketahui merupakan warga Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Di rumah sederhananya di Kampung Sodong, dia tinggal bersama ayah, nenek dan kakeknya.

Akbar ditinggal sang ibu, Siti, saat usia delapan bulan setelah bercerai dengan ayahnya Unan. Dari dulu, Akbar berupaya mencari keberadaan sang ibu.

Akbar mengaku sangat merindukan sang ibu. Sebab, dia tidak pernah bisa mengingat seperti apa wajah ibunya. Bahkan, sekedar foto pun dia tak punya.

Saat ini Akbar mengaku lelah mencarinya. “Dulu mah saya cari. Kalau sekarang mah ya saingetnya aja. Kalau dia ingat sama saya pasti ke sini,” ujar Akbar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here