Sunday, 26 May 2024
HomeBeritaTelat Bayar SPP, Santri Bogor Dipulangkan Ponpes

Telat Bayar SPP, Santri Bogor Dipulangkan Ponpes

BOGOR DAILY– AD perempuan di Pondok Pesantren Qotrunnada, Citayam, Kota Depok harus menelan realita hidup yang pahit. Ini setelah Pondok Pesantren tempatnya menimba ilmu justru memulangkannya karena telat bayar SPP selama 2 bulan.

Ayahanda dari AD harus menahan bendungan air matanya agar terlihat kuat di depan anaknya. Ia terpukul saat  anaknya memberitahu lewat video suara dan bilang terpaksa berhenti mondok.

“Ayaah… Aku enggak mau pulang dari pondok, aku Mohon ayah cari uang buat bayaran pondok. Kalau ayah engga bayaran, nanti aku dipulangkan” kata AD tersedu keras sembari menghabiskan air matanya,” begitu ucap AD.

Menurut NK, ayah AD, pihak pondok memfasilitasi anaknya telpon genggam untuk melaporkan langsung bahwa ia belum bayaran 2 bulan lebih. Hal tersebut tentu menjadi catatan merah untuk pihak pondok pesantren yang mustinya fokus belajar dan mengaji dan untuk urusan bayaran itu kewajiban orang tua.

“Saya kecewa dengan sikap pondok pesantren, mustinya ada mediasi dengan orang tua murid. Siswa itu mestinya fokus ngaji dan belajar di pondok pesantren bukan disuruh mikirin uang bayaran. Kalau seperti ini menjadi beban mental buat santrinya. Ya meskipun nanti saya bisa bayar, tapi beban mental pada anak saya akan terus membekas,” ungkap ayahanda AD dengan nada kecewa.

Sontak, NK mematikan panggilan video dengan anaknya karena tidak kuat melihat air mata anaknya yang sudah habis. Sang ayah langsung angkat bicara kepada pihak atas sikap yang tak semestinya dilakukan oleh lembaga pendidikan. Ia berencana mengambil anaknya sebelum pihak pondok pesantren memulangkanny. Namun, respon pihak pondok lagi-lagi tidak memuaskan hati seorang ayah.

“Saya langsung kabari pihak pondok untuk klarifikasi hal yang tak semestinya itu. Tapi lagi-lagi pihak pondok hanya membalas ‘Kami hanya menjalankan amanah saja, pak'. Balasan yang tidak memiliki solusi,” ungkapnya.

Setelah seharian dalam keresahan, esoknya Selasa (10/11/2020) NK langsung menjemput anaknya sebelum pihak pondok memulangkannya. Namun hal yang mengagetkan pun terjadi kembali saat NK tiba di Pondok Pesantren. Si anak sudah ada di luar asrama dengan kondisi yang sudah siap untuk pulang.

“Saat saya sampai ke pondok, ternyata si anak sudah ada di luar pondok, di rumah ustadzahnya dengan kesiapan untuk pulang. Saya pun berkeinginan untuk bermediasi bersama pihak pondok. Namun, lagi-lagi saya tidak bisa bertemu langsung dengan pimpinan pondoknya, dengan dalih pimpinan pondok tidak bisa ditemui. Kalau seperti itu, tidak ada sama sekali solusi dari pihak pondok, akhirnya saya pulang dengan anak saya dengan tak menghasilkan sesuatu apapun,” ia menerangkan.

Menurut keterangan AD, anak dari NK, ia menjelaskan bahwa bukan hanya dia saja yang dipulangkan, namun ada 3 temannya yang dipulangkan juga karena telat bayaran SPP. Ia oun heran,  dikala pemerintah sudah mewajibkan masyarakatnya untuk belajar guna meningkatkan kualitas pendidikan, Pondok Pesantren tersebut memulangkan -santrinya yang telat bayar SPP tanpa bisa diajak untuk bermeditasi.

Tak hanya itu, Pondok Pesantren tersebut  yang terbilang tua dengan ribuan pun pernah melakukan sistem yang tak semestinya dilakukan oleh lembaga pendidikan yang berbasis agama Islam. Yakni,   dengan memungut biaya perhari 10 ribu bagi santrinya yang telat bayaran.

“Sebelum ini terjadi pun, mereka pernah memungut 10 ribu perhari jika bayaran telat. Contohnya, batas terakhir bayaran itu tanggal 10, jika tanggal 10 itu tidak bayar juga, tanggal 11 nya siswa dipungut 10 ribu setiap harinya sampai melunasi bayaran yang tertunda itu,” NK menjelaskan.

Hal tersebut menjadikan cambukan untuk lembaga-lembaga pendidikan atau pondok pesantren yang terkenal dengan Rahmatan Lil Alamin, namun dengan sistem yang seperti itu tidak sama sekali mencontohkan.

Hingga berita ini dilansir, belum ada keterangan resmi dari pihak yayasan. Wartawan Bogordaily. Net telh berusaha mengklarifikasi kepada pihak Yayasan Qottrunada, namun yang bersangkutan tidak merespon panggilan telpon maupun chat whatsApp yang dikirim. (Egi)

1 COMMENT

  1. Itu bohong saya sebagai almni ponpes Qotrunnada pernah nunggak SPP tidak pernah di pulangkan tolong jangan fitnah pondok kami tercinta ,ingat mas brow fitnah dosa paling besar azab Tuhan menanti anda yang menulis artikel ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here