Thursday, 18 April 2024
HomeBeritaVaksinasi Covid-19 Dibagi 2 Jalur, Berbayar dan Gratis

Vaksinasi Covid-19 Dibagi 2 Jalur, Berbayar dan Gratis

BOGOR DAILY – Setelah mundur dari jadwal awal, vaksinasi di Indonesia akan dimulai Januari tahun depan. Kemunduran target Desember ini lantaran BPOM belum mengeluarkan emergency use authorization (EUA) terhadap vaksin CoronaVac dari Sinovac, China, akibat data uji klinis final yang belum lengkap.

Vaksinasi nanti ada dua jalur. Yakni jalur pemerintah alias gratis dan jalur mandiri bagi yang mampu.
Segala proses vaksinasi akan dilakukan secara digital. Ada aplikasi khusus yang dikembangkan dan akan selesai Desember 2020 ini.
Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma Soleh Udin Al Ayubbi mengungkapkan, akan ada 7 step yang dilakukan masyarakat sebelum dan sesudah vakasinasi.
Berikut alur sebelum dan sesudah vaksinasi:
1. Registrasi dan preorder
Registrasi dan preorder ini ada beberapa tujuan:
  • Mengcapture siapa yang akan melakukan vaksinasi mandiri
  • Screening
“Initial screening penting. Untuk vaksin kita sekarang hanya 18-59 tahun, jadi akan ada screening, misal orangnya memasukkan umur 5 tahun, tentu tidak akan dilanjutkan,” kata Soleh.
  • Mengetahui demand yang real di lapangan
“Demand ini penting karena vaksin sangat terbatas, enggak bisa dorong satu klinik request 100 juta dosis tanpa demand yang real,” tutur dia.
Dengan fitur ini, pihaknya bisa juga meminimalkan penimbunan. Tentu akan ada juga semacam adjustment mungkin 5-10 persen untuk walk in.
2. Pasien akan melakukan reservasi dan pembayaran begitu barangnya sampai.
3. Untuk orang orang yang menginstal aplikasi, akan ada notifikasi di appsnya semacam reminder atau akan dikirim lewat SMS, juga email.
4. Mengisi consent/assent form
5. Pasien mengunjungi fasilitas vaksinasi
Akan ada validasi QR code dari pasien, kemudian baru disuntik vaksin. Nanti akan ada barcode berisi NIK KTP yang akan di-scan.
“Akan jadi bukti bahwa orang ini sudah vaksinasi, ini botol vaksinnya, QR codenya, dan ID cardnya nyambung,” tutur Soleh.
6. Survei
“Pantauan selama 30 menit di tempat penyuntikan. Kalau baik-baik saja tanpa kejadian, akan diterbitkan sertifikat,” ungkap Soleh.
7. Sertifikat tersebut akan disebar ke pihak terkait, misal ke kementerian, PT KAI, dan sebagainya
“Sehingga ketika orang tersebut mau menggunakan fasilitas kereta api, melakukan perjalanan, sudah bisa diketahui orang tersebut sudah vaksin,” ungkap Soleh.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here