BOGOR DAILY-Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Polresta Bogor Kota, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan Perwakilan Gereja menggelar rapat koordinasi persiapan ibadah Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di Paseban Punta, Balai Kota Bogor, Kamis (17/12/2020).
Dalam rapat tersebut, disebutkan bahwa dari total 77 gereja yang ada di Kota Bogor, sebagian besar perayaan ibadah Natal dilakukan secara virtual. Sementara sejumlah gereja lainnya tetap melangsungkan ibadah di gereja namun dengan pembatasan jemaat serta menerapkan protokol kesehatan.
“Untuk tahun baru tidak boleh ada perayaan yang hingar bingar dengan kerumunan massa baik di luar maupun di dalam ruangan. Sedangkan Ibadah Natal masih diperbolehkan namun dengan protokol kesehatan dan pembatasan yang ketat kepada jemaat yang akan hadir ke gereja. Tapi tadi kita lihat sebagian besar gereja sepakat untuk melakukan ibadah secara virtual. Kami mengapresiasi itu,” ungkap Bima Arya.
Bima menjelaskan, kondisi Covid-19 di Kota Bogor saat ini terus mengalami peningkatan kasus setiap harinya. “Situasinya sangat mengkhawatirkan karena per hari mencapai 70-an kasus dan kluster keluarga semakin melonjak. Sementara keterisian tempat tidur di rumah sakit sudah diatas 80 persen, sehingga ada indikasi akan diterapkan kebijakan-kebijakan lebih ketat dari Pemerintah Pusat,” jelas Bima.
“Kami juga akan menyiapkan rumah sakit darurat, menguatkan tim Detektif Covid-19 dan sepakat akan fokus untuk menguatkan patroli setiap malam sampai awal tahun memastikan warga tidak berkerumun dan menahan diri tidak keluar rumah di tahun baru,” tegas Bima.
Sementara itu, dari catatan Kabag Ops Polresta Bogor Kota Kompol Prasetyo Purbo mengatakan, dari 77 lokasi kegiatan yang akan melaksanakan kebaktian natal, 51 lokasi akan melaksanakan secara virtual dan 26 lokasi menggabungkan antara ibadah virtual dan offline ke gereja.
“26 lokasi yang menggelar kebaktian di gereja, sesuai arahan Wali Kota Bogor harus memperhatikan protokol kesehatan serta jumlah jemaat yang hadir di kebaktian hanya sepertiganya saja. Itupun jemaat yang memang sudah mendaftar ke gereja. Anak kecil dan manula juga tidak diperbolehkan datang, serta kegiatan dibatasi maksimal dua kali kegiatan,” ujar Prasetyo.
Ia menuturkan, Operasi Lilin Lodaya 2020 akan dimulai pada 21 Desember sampai 5 Januari 2021 atau selama 14 hari. Pihaknya akan menyediakan tujuh pos pengamanan dan satu pos pelayanan terpadu. Pos-pos ini akan mendukung semua kegiatan, yakni kebaktian natal dan antisipasi malam tahun baru dengan personil gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP dan Dishub.
“Sesuai instruksi Wali Kota Bogor tidak di perbolehkan ada perayaan tahun baru. Pada pelaksanaan tahun ini, pengamanan Natal dan Tahun Baru lebih mengedepankan protokol kesehatan dan patroli difokuskan pada sasaran kerumunan massa atau tempat kerumunan akan dibubarkan untuk menekan penyebaran Covid-19,” jelasnya.
Sementara itu, Pastor Gereja Katedral Romo Dion mengatakan, pada Natal 2020, Gereja Katedral masih menggelar ibadah Natal di gereja namun dengan pembatasan sesuai arahan Pemkot Bogor. Bahkan, pihaknya membentuk Satgas internal agar jalannya ibadah tertib dan sesuai protokol kesehatan.
“Satgas internal ini yang nantinya mengatur administrasi jemaat yang datang. Jemaat yang diperbolehkan masuk hanya Jemaat yang sudah memiliki tiket (terdaftar sebelumnya) dan dipastikan sehat. Pihaknya juga sudah memutuskan hanya memakai ruangan sepertiga dari total keseluruhan gedung per sesi kebaktian. Sementara jemaat lainnya mengikuti secara streaming,” beber Dion.
“Untuk mencegah kerumunan kami juga akan membagi tempat parkir sebut saja di halaman Gereja Katedral, di halaman SMA Budi Mulya dan halaman gedung eks DPRD,” pungkasnya.