BOGOR DAILY-Jakarta – PA 212 menyatakan massa yang membawa senjata tajam (sajam) hingga ganja saat melakukan aksi 1812 adalah penyusup. Namun ternyata, pernyataan itu langsung ditepis oleh polisi.
Aksi 1812 yang diusung oleh FPI dkk guna menuntut dibebaskannya Habib Rizieq Shihab (HRS) sempat digelar di sekitar Istana Negara, kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (18/12) kemarin. Padahal, aksi 1812 tak mendapat izin dari polisi akibat adanya pandemi Corona.
Massa yang mengikuti aksi 1812 tidak banyak seperti pada aksi-aksi sebelumnya. Pantauan detikcom di lokasi di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus pada pukul 12.56 WIB kemarin, massa aksi 1812 mulai berkumpul di sekitar taman dekat lokasi aksi.
Namun disayangkan, sempat terjadi kericuhan antara massa dan polisi. Kericuhan itu terjadi saat polisi berusaha membubarkan kerumunan massa.
Saat polisi berusaha mengamankan sejumlah massa yang mengikuti aksi 1812, rupanya ada dua petugas kepolisian yang mengalami luka. Dua polisi tersebut disebut terkena sabetan senjata tajam.
“Sampai saat ini, yang tadi saja ada yang kena sabetan sajam. Anggota pada saat dilakukan pembubaran di depan kantor Gubernur DKI Jakarta, ada dua (petugas),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat (18/12).
Pihak PA 212 pun keberatan atas pernyataan yang disampaikan polisi. Ketua Umum PA 212 Slamet Ma’arif menyebut orang yang membawa ganja atau sajam adalah penyusup.
“Tunjukkan kepada kami!!! Mana yang membawa sajam dan ganja. Jika ada, kami yakin pasti itu penyusup,” kata Slamet kepada wartawan, Sabtu (19/12).
Menurut Slamet, PA 212 sudah sering melakukan aksi besar. Ia mengatakan tidak pernah ada massa yang membawa ganja ataupun sajam saat aksi.
“Sudah puluhan kali kami aksi besar, tidak pernah ada sajam, apalagi ganja,” ungkapnya.
Slamet pun heran atas kehadiran orang yang membawa sajam dan ganja itu. Ia yakin orang-orang tersebut bukan bagian dari FPI atau PA 212.
“Kok tiba-tiba sekarang ada sajam. Pasti ini penyusup yang ingin merusak citra perjuangan kita. Jika memang benar ada yang bawa sajam atau ganja, tangkapin aja, Pak. Kami berterima kasih. Karena kami yakin 100 persen, mereka bukan dari FPI atau PA 212,” tegasnya.
Dalam kesempatan terpisah, polisi menepis pernyataan Ketum PA 212 Slamet Ma’arif mengenai kehadiran penyusup di aksi 1812. Polisi mengatakan pelaku mengaku sebagai anggota FPI.
“Dia mau pergi demo, dia mengaku kok. Yang demo siapa? Anak NKRI, FPI, itu mereka semua mau pergi demo,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dihubungi wartawan, Sabtu (19/12/2020).
Menurut Yusri, saat petugas mengamankan tujuh orang yang masing-masing membawa senjata tajam dan ganja tersebut, seluruhnya mengaku berasal dari kelompok FPI dan simpatisan Habib Rizieq Shihab.
“Yang kita tahu mereka mau pergi demo mereka FPI, mengaku simpatisan Rizieq,” ujar Yusri.
Yusri kemudian menyebut ada sudah ada 455 orang yang diamankan Polda Metro Jaya terkait aksi 1812. Yusri memastikan warga tersebut tidak berasal dari kelompok lain seperti mahasiswa atau anarko. Yusri menyatakan ratusan warga tersebut adalah simpatisan FPI.
“Nggak ada (kelompok lain). Ini kelompok FPI semua ini, memang datang ke sana itu untuk melakukan demo 1812. Pokoknya dia datang ke sana untuk melaksanakan demo di 1812,” ujar Yusri.