BOGOR DAILY – Pilkades Serentak yang diikuti 88 desa di 34 Kecamatan di Kabupaten Bogor, tinggal menghitung hari.
Namun, peraturan Kemendagri yang mengharuskan pemilih tidak boleh lebih dari 500 hak pilih per TPS membuat panitia tingkat Desa hingga Kabupaten terkuras pemikirannya karena harus merombak ulang TPS-TPS yang sudah ditentukan.
Penambahan TPS di Kabupaten Bogor mencapai hingga 2 kali lipat dari sebelumnya, hal tersebut tentunya untuk mempersempit potensi penyebaran virus Covid-19.
“Yang awalnya 703 sekarang total TPS 1.612 dengan hak pilih 798 ribu dan petugas KPPS menjadi 11.284 per TPS 7 petugas,” kata Kepala Dinas Pemberdaya Masyarakat dan Desa, Renaldi Yushab Fiansyah.
Selain itu, akibat penambahan TPS tersebut anggaran untuk Pilkades pun otomatis membengkak menjadi 22 Milyar.
“Berdasarkan analisis kebutuhan kita, sudah kita usulkan kembali penambahan itu sekitar Rp7 miliar yang awalnya 15 Milyar. Jadi kurang lebih Rp22 Miliar total keseluruhan,” jelasnya.
Anggaran tersebut murni dari APBD Kabupaten Bogor, tanpa ada bantuan dari Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat.
Ia berharap ke depannya pemerintah provinsi maupun pusat bisa membantu dalam penganggaran pemilihan Kepala Desa.
“Anggaran tersebut murni dari APBD Kabupaten Bogor, semoga kedepannya pemerintah tingkat provinsi dan pusat dapat membantu penganggaran untuk Pilkades kedepannya,” pungkasnya. (Egi)