Monday, 6 May 2024
HomeBeritaDevie P Sultani Minta KBM Tatap Muka Bertahap Mulai Jenjang SMA

Devie P Sultani Minta KBM Tatap Muka Bertahap Mulai Jenjang SMA

Bogor Daily– Kebijakan masuk sekolah kembali pada awal Januari disoroti betul oleh Anggota Panitia Khusus Penanganan Dampak Covid-19 Kota Bogor, Devie Prihatini Sultani.

Anggota DPRD Kota Bogor dari fraksi Nasdem itu meminta agar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka dilakukan berjenjang mulai tinhkat SMA.

“Di raker Komisi IV saya sudah mempertanyakan kesiapan sekolah. Kalau soal 3M (protokol kesehatan) sudah pasti, kapasitas ruangan kelas juga, dan kemudian ada yang menjamin tidak, tidak akan terjadi klaster sekolah khususnya bicara TK dan SD,” ungkapnya seusai rapat pembahasan dengan Pemerintah Kota Bogor di ruang Paripurna DPRD Kota Bogor, Senin (21/12/2020).

Untuk itu, lanjutnya,  secara pribadi ia pun tidak setuju jika dimulai pada Januari. Apalagi,  pakar epidemiologi memprediksi akan terjadi peningkatan 72 ribu kasus Covid-19 di bulan itu.

“Tapi kalau memang mau dipersiapkan sebaik mungkin, seperti kepala Disdik katakan mungkin di tingkat SMA dulu, boleh-boleh saja. Mungkin pelajar SMA lebih memahami soal protokol kesehatan dan lebih dewasa bisa diarahan,” imbuhnya.

Berkaitan hal tersebut, ia juga meminta mempersiapkan dan meminimalisir penambahan kasus Covid-19.

Untuk itu,  Komisi IV akan memanggil Disdik untuk melihat kesiapannya sebelum dilakukan PTM.

“Iya ada banyak faktor dalam menentukan sekolah tatap muka, termasuk izin orangtua, komite sekolah dan ini harus duduk bersama. Jadi, harus semaksimal mungkin persiapannya, jangan sampai pendidikan berjalan, ada kasus Covid-19, sekolah ditutup. Termasuk dipikirkan juga untuk transportasinya,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim kepada awak media mengatakan, setelah rapat dengan pansus yang menganalisis data-data, salah satu adalah KBM tata muka, dewan ada yang menyampaikan persetujuan dan tidak untuk keputusan tersebut.

“Prioritas mana yang bisa dilakukan tatap muka, tapi utamanya bagaimana menekan agar tidak paparan Covid-19 secara maksimal dengan tingkat penularan yang minimal. Untuk PTM, kami belum pernah membahas karena kasus signifikan dan Disdik diberikan keleluasaan untuk mempersiapkan skenario yang dipersiapkan,” kata Dedie

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here