Thursday, 25 April 2024
HomeBeritaHeboh Soal Ujian Cabul SD Kota Bogor, Endah Purwanti : Masuk Kategori...

Heboh Soal Ujian Cabul SD Kota Bogor, Endah Purwanti : Masuk Kategori Pornografi

BOGOR DAILY – Menyikapi viral dan hebohnya soal-soal ujian ulangan cabul di SDN Kedung Badak 2 Kota Bogor membuat geram Anggota Komisi 4 DPRD Kota Bogor, Endah Purwanti.

Endah mengaku geram sekaligus prihatin, setelah melihat dengan detail soal-soal yang diberikan untuk anak kelas 5 SD tersebut sangat tidak memenuhi kepatutan.

“Ya sudah berkontak dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Fahrudin, sudah disidak langsung sekolah tersebut,” ungkap Endah.

Ada tiga faktor yang menjadi perhatiannya, yang pertama adalah lalai dan lemahnya pengawasan dari pihak terkait dengan ‘kecolongan’ soal-soal yang tidak sepantasnya untuk anak-anak di usia kelas 5 SD tersebut.

Kedua mungkin sang guru mapel PJOK tersebut tidak menguasai materi dengan baik alias bermasalah. Dan yang ketiga, ini bisa kategorikan masuk dalam tindakan berbau pornografi.

“Ini jelas melanggar Perda Kota Layak Anak, secara keilmuan pendidikan tidak pantas, tidak pantas juga dengan norma kepatutan. Anak kelas 5 SD tidak pantas mendapatkan soal-soal dengan tata bahasa seperti itu,” papar Endah Purwanti.

Dinas Pendidikan Kota Bogor pun sebetulnya tidak bisa lari dari tanggungjawab pengawasan kepada sekolah.

Dia menegaskan, pengawasan melekat sangat perlu dilakukan, agar tidak terulang kejadian lagi seperti ini karena tidak pantas.

Sebelumnya, Kepala SDN Kedung Badak 2 Siti Nurmi menyampaikan permohonan maafnya atas soal ujian yang terlalu vulgar untuk anak kelas 5 SD. Siti mengaku kecolongan dengan kasus tersebut.

“Memang benar soal itu dibuat oleh guru kami yang berinisial O. Saya selaku kepala sekolah meminta maaf yang sebesar besarnya atas kejadian ini,” ungkap Siti

Siti mengatakan bahwa Guru PJOK tersebut sedang sakit parah, di rawat selama 3 hari dan diharuskan menjalani operasi pemasangan ring jantung.

Siti mengemukakan juga bahwa soal yang dibagikan kepada murid belum dikonfirmasi kepadanya. Sehingga, ia tidak mengecek dan mengetahui isi soal tersebut

“Setiap akan dilakukan ujian biasanya sebelum dibagikan, saya pasti cek terlebih dulu. Apakah soal tersebut layak dan sesuai dengan Kompetensi Dasar atau tidak,” jelas Siti Nurmi.(Ibnu)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here