Thursday, 25 April 2024
HomeBeritaRamai Seruan #BoikotJNE, Bos JNE Buka Suara soal Tuduhan Dana Teroris

Ramai Seruan #BoikotJNE, Bos JNE Buka Suara soal Tuduhan Dana Teroris

BOGOR DAILY- sedang diterpa sejumlah isu liar. Semua bermula dari ucapan selamat ulang tahun untuk dari Ustadz Haikal Hassan. Atas hal tersebut, itu dianggap terafiliasi dengan ormas tertentu yang sedang jadi sorotan. Kemudian netizen bereaksi dengan menggaungkan tagar #BoikotJNE.
Manajemen pun buka suara sambil didampingi oleh tim pengacara, Hotman Paris Hutapea. Salah satu isu yang dibantah soal beredarnya informasi bahwa Haikal Hassan salah satu pemegang saham di perusahaan itu. pun membantah.

“Tidak pernah ada kaitan Haikal Hassan di dalam saham,” kata VP of Marketing Eri Palgunadi dalam konferensi pers di Jet Ski Café, Pluit, Jakarta, Rabu (16/12/2020).

Lalu, Presiden Direktur Mohammad Feriadi pun menjelaskan struktur pemegang saham di perusahaan tersebut, yang terdiri dari 6 orang.

“Kami salah satunya Muhammad Feriadi mewakili keluarga besar almarhum Bapak Haji Soeprapto Suparno, kemudian ada Bapak Johari Zein, kemudian ada Bapak Chandra Fireta,” sebutnya.

“Jadi, ada 3 lagi pemegang saham di , ada Bapak Marselinus Kuncoro Adi, kemudian ada Ibu Hui Mariawati, kemudian ada keluarga almarhum Bapak Haji Sulasmo Suparno yang sekarang ini diberikan kepada putri almarhum Ibu Mirta Akbari,” paparnya.
Pihak manajemen pun langsung membantah tuduhan telah mendanai teroris maupun ormas-ormas yang merugikan masyarakat.

“JNE katanya mendukung teroris dan gerakan radikal. Kembali lagi JNE tidak pernah berafiliasi dengan lembaga apapun organisasi yang merugikan masyarakat,” kata VP of Marketing JNE Eri Palgunadi.

Manajemen JNE didampingi oleh pengacara kondang Hotman Paris. Lalu Hotman menanyakan apakah JNE pernah memberi dana ke aliran-aliran keras. Lantas JNE membantah. Lalu Hotman menantang apakah ada orang-orang yang dapat membuktikan jika JNE mendukung teroris.

“Mungkin kalau ada yang bisa membuktikan silakan, kita tantang hari ini,” ujar Hotman.

“Pernah nggak direksi ikut dalam gerakan-gerakan di Monas atau gerakan apa?,” Hotman lanjut bertanya dan Eri menjawab tidak.

Pihak JNE pun mencurigai dengungan tagar #BoikotJNE bermotif persaingan bisnis. Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi mengendus adanya motif persaingan bisnis di balik masifnya tagar #BoikotJNE di Twitter. Sebab hal itu ramai pada 11 Desember 2020, sehari sebelum perhelatan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12.

Mengapa dirinya menyimpulkan seperti itu? karena Harbolnas merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh , di mana ketika belanja online meningkat maka jasa pengiriman barang ikut kecipratan cuan.

“Perlu juga saya sampaikan di sini, di bulan Desember ini ada satu tanggal di mana pada tanggal tersebut yaitu 12.12, pasti akan menunggu tanggal tersebut, kenapa? karena pada tanggal tersebut itu terjadi Harbolnas, di mana banyak bisnis online melakukan promo-promo,” kata dia.

“Kami menduga, sekali lagi kami menduga bahwa ini semua dikaitkan adanya persaingan usaha,” sebutnya.

sumber: Detik.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here