Bogordaily.net – Perang menghadapi pandemi Covid-19, telah memasuki babak baru. Vaksinasi tahap pertama di Kota Bogor sudah mulai dilakukan pada pertengahan Januari lalu. Vaksinasi yang dilaksanakan di Puskesmas Tanah Sareal itu diperuntukan bagi 9.150 tenaga kesehatan beserta 10 pimpinan instansi yang termasuk dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Bogor.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, menjadi orang pertama di Kota Bogor yang menerima vaksin. Sedangkan Wali Kota Bogor, Bima Arya tidak divaksin karena sudah sembuh paska terpapar Covid-19. Namun demikian Bima hadir untuk mengawal semua proses vaksinasi. Ia memantau langsung mulai dari tahap registrasi hingga observasi pasca vaksinasi.
Selain bermaksud melihat secara langsung wujud vaksin yang disuntikkan, Bima juga memantau kondisi paska vaksinasi. “Jadi, begitu vaksin diberikan, setengah jam kemudian mereka tidak boleh pulang dulu, untuk mengatahui apakah ada kejadian pasca penyuntikan atau tidak, dan setelah pulang pun mereka akan tetap dipantau,” tuturnya.
Menurutnya, pemberian vaksin diprioritaskan bagi para tenaga kesehatan di Kota Bogor. Setelah proses vaksinasi secara simbolis dilaksanakan Kamis 14 Januari itu, penyuntikan langsung dilakukan di masing-masing fasilitas kesehatan. “Dimulai dari 10 orang (unsur) Forkopimda kemudian secara bertahap diberikan kepada 6.150 lagi tenaga kesehatan dan ditargetkan paling lama dua bulan. Tapi mudah-mudahan bisa lebih cepat lagi,” harapnya.
Bima juga berharap, vaksinasi ini menjadi awal baru dalam memenangkan perang melawan Covid-19. Menurutnya, semua syarat di atas kertas sudah dipenuhi. Usaha terbaik telah dikerahkan. Tinggal menyerahkan diri kepada Yang Maha Kuasa. “Saya berterima kasih kepada unsur Forkopimda yang telah menjalani vaksinasi. Mudah-mudahan berjalan lancar karena hari ini, babak baru kita dalam rangka melawan Covid-19 di Kota Bogor,” lanjutnya.
Dari Puskesmas Tanah Sareal, Bima melanjutkan peninjauan vaksinasi di RSUD Kota Bogor. Ketika tiba di ruang observasi, didapati satu tenaga kesehatan di bagian gudang farmasi mengeluh pusing usai 15 menit divaksin. Namun dapat dipastikan kejadian tersebut tidak menunjukkan adanya masalah keamanan dengan vaksin yang diberikan. Menanggapi hal itu, Bima mengatakan, “Saya rasa penting untuk mencermati setiap kejadian. Tadi saya minta yang bersangkutan jangan dulu pulang sebelum gejala itu hilang. Selama masih ada gejala terus diobservasi.”
Sementara itu, pasca vaksinasi Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim bersama jajaran Forkopimda kembali beraktivitas seperti biasa. Dedie meyakini, vaksin Sinovac sudah bisa dimanfaatkan untuk masyarakat. Oleh karenanya ia meminta agar masyarakat tak perlu ragu menjalani vaksinasi. Untuk itu hampir semua pimpinan pemerintahan telah memberi contoh sebagai pihak pertama yang menerima vaksin.
“Bagi saya adalah sebuah kehormatan untuk mendapatkan kesempatan pertama vaksin,” kata Dedie yang kemudian mengungkapkan perasaannya menjelang divaksin. “Awalnya saya cukup tegang, tapi setelah proses dilaksanakan, berjalan seperti biasa. Saya juga sekaligus sampaikan kepada masyarakat Insyaallah vaksin ini aman,” ungkapnya. Usai divaksin ia merasa sehat tanpa gejala apa pun, kecuali sedikit terasa mengantuk. Meski begitu, ia tidak dapat memastikan, apakah rasa kantuk itu pengaruh vaksinasi atau karena sekadar kelelahan.
Sedangkan Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bogor, Herry Hermanus Horo juga mengaku tidak merasakan efek-efek khusus pasca penyuntikan vaksin. Bahkan, ia melanjutkan tugasnya kembali pasca vaksinasi. Itu lantaran perasaan dan kondisi tubuhnya masih terasa fit usai observasi dilewati.
“Biasa aja sih (perasaan), gak ada apa-apa. Saya tidak ada apa-apa juga, lama juga tidak pernah disuntik. Mungkin lebih excited waktu sebelum-sebelumnya ya,” ungkapnya. Ia pun menyimpan harapan terhadap dimulainya vaksinasi. Hasil vaksinasi diharpkan dapat mempengaruhi perlawanan terhadap Covid-19. Apalagi, pandemi telah mengganggu berbagai sektor kehidupan. “Kalau gak vaksin, kapan mau selesainya. Semoga bisa lebih baik,” katanya.
Sementara itu Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menunjukan wajah ceria usai divaksin. Ia tak merasakan efek apa-apa. Aktivitasnya juga berlangsung normal selepas penyuntikan vaksin. Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat tak perlu cemas menjalani vaksinasi. “Alhamdulillah setengah jam dalam masa pemantauan tidak ada keluhan apa pun,” tandas Kapolresta anyar ini.
Hal senada diungkapkan Sekretaris Komisi Kajian dan Penelitian MUI Kota Bogor, Edi Kholki Zaelani. Saat di suntik vaksin dia mengaku tidak ada yang berbeda. Sama halnya dengan suntik biasa pada umumnya. “Hanya ada sedikit pegal di tangan setelah disuntik. Namun, alhamdulillah gejala itu tidak lama,” tutupnya. Semoga semua itu menjadi awal yang baik bagi upaya mengatasi pandemi Covid-19 (Advertorial