Tuesday, 23 April 2024
HomeBeritaBima Arya Masuk 10 Besar Penerima Anugerah Kebudayaan PWI

Bima Arya Masuk 10 Besar Penerima Anugerah Kebudayaan PWI

BOGOR DAILY – Wali Kota Bogor, Bima Arya menjadi salah satu kepala daerah dari 10 Bupati/Wali Kota calon penerima Anugerah Kebudayaan (AK) Persatuan Wartawan Indonesia () dalam rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2021 di Jakarta.

Menurut pelaksana Anugerah Kebudayaan Pusat 2021, Yusuf Susilo Hartono, mayoritas nama Bupati/Wali Kota yang masuk nominasi AK- 2021 merupakan akademisi muda yang bergelar doktor dari dalam dan luar negeri.

“Selain akademisi, mereka punya latar belakang birokrat, pengusaha, hingga politisi dari berbagai partai,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima.

​Ke-10 Bupati/Wali Kota tersebut adalah, Wali Kota Bogor Bima Arya, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Bupati Tegal Dedy Yon Supriyono, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, Bupati Parepare Taufan Pawe, Bupati Majalengka Karna Sobahi, Bupati Banggai Herwin Yatim, dan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.

Sementara untuk Dewan Juri terdiri dari Dr Nungki Kusumastuti yang dikenal sebagai pelaku seni dan Dosen Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Prof Ninok Leksono (wartawan senior), Agus Dermawan T (pengamat dan penulis seni-budaya), Atal S Depari (Ketua Umum Pusat) dan Yusuf Susilo Hartono (Wartawan senior kebudayaan/ Pelaksana AK-).

Yusuf menyebutkan, tim dewan juri telah menyeleksi pendaftar calon penerima AK- pada rapat di Jakarta, Selasa (5/1) dengan melakukan berbagai pendekatan dalam rekrutmen pendaftar, karena Covid-19 dan bersamaan dengan Pilkada serentak di 270 daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota.

Pemilihan 10 nama kepala daerah tersebut dilakukan dengan pertimbangan proposal tentang visi pembangunan daerah berbasis kearifan lokal, yang diajukan para calon penerima AK- 2021 dan diunggah di media sosial atau situs berbagi video.

“Unggahan itu dilakukan dalam dua gelombang (periode Oktober-November 2020),” katanya.

Dia menuturkan, menerima 16 berkas dari 30 pendaftar selama dua gelombang tersebut.

“Setelah dua minggu, masing-masing anggota Tim Juri melakukan pembacaan, pendalaman, penilaian, terhadap berkas proposal berikut tautannya di media sosial dan video,” sebutnya.

Selanjutnya, 10 Bupati/ Wali Kota calon penerima AK 2021 akan melakukan presentasi proposal dan tanya jawab (pendalaman) dihadapan Tim Dewan Juri secara daring pada tanggal 13-15 Januari 2021.

“Presentasi itu merupakan tahap akhir dari proses Anugerah Kebudayaan Pusat. Kalau proses ini lolos, bupati/wali kota tersebut berhak menerima trofi di acara puncak HPN yang biasanya dihadiri Presiden. Mengingat situasi pandemi, kami akan melakukan proses presentasi ini dengan protokol kesehatan secara ketat,” ujar Yusuf.

Namun, sebelum melakukan presentasi proposal, 10 calon penerima AK PWI Pusat 2021 akan memperkenalkan diri secara daring kepada publik melalui aplikasi zoom meeting yang dapat diikuti oleh wartawan dan masyarakat. Dengan Meeting ID : 892 0650 0994 dan Passcode : kebudayaan pada hari Senin, 11 Januari 2021 jam 14.00 wib.

​​​​​​​Anugerah Kebudayaan PWI Pusat terselenggara atas kerja sama PWI dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKSI) dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).

Tercatat, ​PWI sudah tiga kali menggelar Anugerah Kebudayaan. Setelah yang pertama pada HPN 2016 di Lombok, dan yang kedua, HPN 2020 di Banjarmasin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here