Bogordaily.net- Pandemi COVID -19 telah merebak di 215 negara dengan jumlah kasus konfirmasi mencapai lebih dari 35 juta kasus dan jumlah kasus meninggal lebih dari 1 juta kasus. Dilihat dari situasi penyebarannya di Indonesia, saat ini COVID-19 sudah menjangkiti seluruh wilayah provinsi yang tersebar di 498 kabupaten/kota. Hal ini dapat dilihat dari data kasus harian yang masih terus meningkat dan belum ada tanda-tanda penurunan kasus dengan grafik yang melandai.
Data dari Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional tanggal 19 Januari 2021 jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga saat ini, mencapai 939.948 kasus dan perkembangannya kasus dan jumlah yang meninggal telah menembus angka lebih dari 26.857 jiwa .
Kota Bogor sampai dengan tanggal 18 Januari 2021 tercatat 6.816 kasus. Dengan rincian, sembuh sebanyak 5.446 kasus, meninggal sebanyak 146 kasus, dan orang yang masih dalam pemantauan dan perawatan sebanyak 1.224 kasus. Dalam kenyataannya banyak tenaga Kesehatan yang telah jadi korban dan salah satu penyebab mengapa banyak nakes yang gugur saat bertugas adalah kurangnya pasokan alat pelindung diri (APD) yang tersedia . Kondisi ini cukup memprihatinkan mengingat banyak fasilitas pelayanan kesehatan yang melaporkan kekurangan peralatan ini saat menangani wabah COVID-19.
Di era pandemi COVID-19 ini, penggunaan alat pelindung diri (APD) sangatlah penting untuk menurunkan risiko penularan penyakit infeksius pada tenaga medis karena dapat menghindarkan kontak dengan patogen. Perlindungan tenaga kesehatan garis depan kita sangatlah penting dan APD, termasuk masker medis, respirator, sarung tangan, jubah, dan pelindung mata, harus diprioritaskan bagi tenaga kesehatan dan orang-orang lain yang merawat pasien COVID-19. Dengan kurangnya APD secara global, strategi-strategi untuk memfasilitasi ketersediaan APD yang optimal meliputi meminimalisasi kebutuhan APD dalam pelayanan kesehatan, memastikan APD digunakan secara rasional dan tepat, dan mengoordinasi mekanisme – mekanisme pengelolaan rantai pasokan APD
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan APD di kota Bogor , Dinas kesehatan telah melakukan pemenuhan APD bagi tenaga kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan dan penanganan bagi pasien Covid 19.
Pada Jum’at, 21 Januari 2021 Dinas Kesehatan Kota Bogor telah mendistribusikan APD bersumber dana dari APBD Kota Bogor tahun 2020 kepada 25 puskesmas se-Kota Bogor dengan rincian sebagai berikut:
- Gown : 3600 pc
- APD (hazmat) : 1250 pc
- Masker N95 :Â 200 box
- Sarung Tangan : 3000 box
- Alkohol swab : 263 box
- Face Shiled : 964Â pc
.
Pendistribusian BMHP tersebut diberikan kepada 25 puskesmas dengan jumlah yang berbeda- beda sesuaikebutauhan berdasarkan jumlah tenaga kesehatan di masing-masing puskesmas.
Meskipun penggunaan APD adalah tindakan pengendalian yang paling mudah terlihat dalam mencegah penyebaran infeksi, penggunaan APD hanyalah salah satu langkah PPI dan tidak dapat diandalkan sebagai strategi pencegahan utama. Tanpa adanya pengendalian administratif dan mekanik yang efektif, manfaat APD terbatas, sebagaimana dideskripsikan dalam panduan WHO tentang pencegahan dan pengendalian infeksi saluran pernapasan akut berisiko epidemi dan pandemi dalam pelayanan kesehatan.
Penerapan protocol kesehatan tetap harus dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan dan masyarakat umum untuk pencegah penularan virus Covid 19 oleh siapaun dan dimanapun
#bogorlawancovid
#lindungidirilindungisesama