BOGOR DAILY – Langkah Pemerintahan Kota Bogor, menunda pembelajaran tatap muka, dengan tetap meberlakukan PJJ Online, diapresiasi oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor.
Kebijakan dianggap tepat melihat situasi saat ini yang jumlah kasus Covid-19 di Kota Bogor terus meningkat. Bahkan hampir tembus 6.000 kasus, dengan rata-rata kasus per hari mencapai 70-an kasus
Menurut Komisioner KPAID Bidang Pendidikan Anni Farhani, ada hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan PJJ online, dan ini sangat urgent untuk disikapi bersama.
Pertama, materi materi janganlah terlalu memberatkan siswa, materi agar bisa dipahami siswa serta orang tua sebagai pendamping pembelajaran online.
Kedua, pengajar atau guru tidak lagi harus berorientasi pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Ketiga, harus adanya pelatihan bagi orang tua siswa, yang menjadi guru bagi anak dirumah.
“Keempat, harus terbangun dan terjalin Komunikasi yang efektif dan produktif antara guru, orang tua dan siswa,”tuturnya.
Kelima, peran pengawasan orang tua, dalam mendampingi sangatlah dibutuhkan.Kalaupun anak-anak belajar di rumah masih banyak bermainnya, orang tua harus memberikan ruang dan waktu bermain, karena dunia anak adalah bermain.
“Yang paling pokok tetap dalam pengawasan dan bimbingan orang tua,”paparnya.
Anni Farhani menambahkan, dalam PJJ online peran orang tua sangat utama, Kesabaran dan harus menyadari serta mengakui bahwa peristiwa pandemik atau apa pun yang terjadi adalah takdir yang tidak dapat dihindari oleh setiap manusia.
Bersikap menerima (acceptance) juga membentuk rasa kepasrahan, yang akan menimbulkan rasa “kecil” kita sebagai manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
“Dalam situasi pandemi yang terpenting adalah dunia pendidikan tetap memastikan kesejahteraan mental (wellbeing) pada murid,”urainya.
Begitu banyak situasi sosial yang terjadi dan bisa menjadi media pembelajaran. Ada persoalan kesehatan, persoalan fisik yang berjarak, tumbuhnya solidaritas gotong royong, dan refleksi sejauhmana dunia pendidikan telah membekali keterampilan baru pada murid untuk mampu beradaptasi pada situasi tak terduga.
Anni Farhani menambahkan, dalam situasi saat ini, semua stakeholder secara bersama sama mendukung langkah langkah pemerintah daerah menekan resiko Covid-19.
“Bahwa saat ini yang terpenting adalah keselamatan siswa, guru dan seluruh orang yang terlibat didalam dunia pendidikan menjadi skala prioritas,”tandasnya