Thursday, 10 October 2024
HomeBeritaHabib Rizieq Sesak Napas sampai Teriak Minta Pertolongan, Kenapa?

Habib Rizieq Sesak Napas sampai Teriak Minta Pertolongan, Kenapa?

BOGORDAILY – Pengacara Rizieq Shihab, Sugito Atmo Prawiro mengungkapkan Habib Rizieq Shihab (HRS) mengalami sesak nafas sampai berteriak minta tolong dalam sel Isolasi di Polda Metro Jaya.

Menurutnya, pada pergantian tahun HRS sempat mengalami drop hingga sesak nafas di dalam sel isolasi yang hanya dihuni seorang diri.

“Jadi gini, pada waktu malam Sabtu, setelah tahun baru itu Habib nggak bisa napas. Pokoknya Jumat malam nggak bisa napas, itu jam 20.30 WIB,” jelasnya kepada wartawan.

Kemudian, ia meneruskan, HRS sontak berteriak minta tolong kepada tahanan yang berada dekat dan terpisah dengannya dengan maksud agar kabar kesehatannya segera terdengar oleh polisi. Tak lama kemudian, kabar tersebut terdengar hingga ke telinga Direktur Tahanan dan Titipan (Dirtahti) yang kemudian mendatangi HRS.

“Minta tolong karena nggak bisa ada yang bantu. Akhirnya berjenjang (kabar Habib Rizieq sakit) dari Blok A, Blok B, Blok C itu di tahanan untuk memanggil Dirtahti. Akhirnya Dirtahti datang,” paparnya.

Menurutnya, Dirtahti saat mengetahui HRS sakit, mereka dihantui rasa kecemasan yang mengakibatkan lambatnya pertolongan kepada HRS.

“Mereka pada takut semuanya. Habib Rizieq itu kan diisolasi tahanannya, jadi tidak bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan siapa pun, bahkan di depan kamar tahanannya ada CCTV,” ujar Sugito.

Lebih panjang lagi, ia memaparkan, Dirtahti Polda Metro Jaya akhirnya meminta tolong dokter dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes Polda Metro Jaya). Dokter kemudian datang pukul 22.00 WIB.

“Nah akhirnya Dirtahtinya datang, minta tolong Dokkes Polda Metro Jaya, itu (dokter) datang sudah pukul 22.00 WIB. (Penyebab sesak napas) Habib kambuh, kayak maag akut karena mungkin asam lambungnya naik, ya mungkin karena diisolasi. Dia biasa berinteraksi dengan banyak orang, (sekarang) dia tidak berinteraksi dengan siapa pun,” jelas Sugito.

Sugito lalu menyampaikan Habib Rizieq pada malam itu (Jumat, 1 Januari 2021) hanya meminta satu hal, yaitu oksigen. Sugito menuturkan keluarga Habib Rizieq lalu membawakan tabung oksigen dari kediaman mereka di Petamburan.

“Habib cuma minta satu, oksigen. Akhirnya karena mungkin tidak ada (di Dokkes Polda) atau susah carinya, dari Petamburan kirim oksigen itu, sampai (di Polda Metro Jaya) pukul 22.30 WIB. Yang jelas mereka (Dirtahti) pada ketakutan semua untuk bisa membantu secara cepat menyangkut masalah kesehatan,” tutur Sugito.

Singkat cerita, kondisi pernapasan Habib Rizieq membaik usai dipasangi oksigen di hidungnya. Terkait kejadian ini, Sugito meminta kepolisian bergerak cepat ketika ada seorang tahanan mengeluh sakit.

“Akhirnya dengan izin dari Dirtahti dan agak sedikit memaksa, oksigen itu bisa diantar dan dipasang ke hidungnya Habib Rizieq. (Oksigen) masuk pun agak susah dan agak berdebat, akhirnya diizinkan masuk, akhirnya (Habib Rizieq) bisa bernapas secara baik,” jelas Sugito.

Ia mengkritisi langkah Polda Metro Jaya yang dianggap lamban dengan prosedur yang berbelit-belit saat ada nyawa yang terancam.

“Tapi intinya begini, saya sudah sampaikan ke Dokkes Polda Metro Jaya, kalau sudah urusan kesehatan gini, tolong jangan menggunakan prosedur yang menyulitkan, karena ini soal nyawa orang. Dokkesnya sudah setuju bahwa itu memang harus gitu kalau untuk masalah kesehatan. Tapi pihak Tahtinya tuh takut kesalahan, ini yang menyebabkan prosedural lambat dan kalau saat itu telat, bisa fatal itu,” tutupnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here