BOGORDAILY- – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau lokasi pengungsian korban terdampak banjir bandang di kawasan Agro Wisata Gunung Mas, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/1). Sebaian besar lokasi merupakan lahan yang ditanami pohon Teh
Muhadjir datang untuk memastikan langkah-langkah konkret yang akan dilakukan, terutama dari pihak PT Perkebunan Negara (PTPN) VIII. Untuk diketahui, banjir bandang yang terjadi di kawasan Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, kemarin, berada di lahan kepemilikan PTPN VIII.
“Kita juga akan lihat kebutuhannya apakah nanti perlu dukungan dinas-dinas terkait. Baik itu Kementerian Kehutanan, BNPB, atau cukup di-handle oleh pihak PTPN. Nanti saya akan bicara juga dengan Menteri BUMN,” ujarnya kepada para awak media di lokasi pengungsian.
Muhadjir mengatakan, pemerintah sebetulnya sudah melakukan pemetaan secara menyeluruh. Termasuk, untuk potensi bencana di wilayah Jawa Barat.
Pemetaan dilakukan secara seksama dari waktu ke waktu untuk penyempurnaan penanganan bencana sehingga menjadi lebih tersistem. Ia pun menilai beberapa bencana yang belakangan terjadi di tahun ini, akibat dampak La Nina. Antara lain longsor dan banjir bandang yang terjadi di Kalimantan Selatan, gempa bumi di Sulawesi Barat, serta air pasang di Manado.
“Presiden sudah memimpin rapat lebih dari tiga kali, agar kita bisa menangani masalah dampak dari La Nina ini. Insya Allah pemerintah kita siap,” tegas Menko PMK
Untuk mengantisipasi terjadinya bencana susulan, Muhadjir meminta pihak PTPN, agar segera merelokasi pemukiman karyawan. Terutama, yang berada di wilayah rentan terhadap ancaman banjir bandang dan longsor.
“Karena ini ada di lingkungan PTPN sehingga lebih mudah terkendali, yang terdampak dari segi rumah juga tidak banyak. Tetapi untuk mengantisipasi banjir susulan, saya sudah sarankan kepada Dirut PTPN, supaya ada pemindahan rumah-rumah karyawan yang kira-kira rentan,” tutur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Muhadjir juga merekomendasikan untuk segera menanam banyak pohon keras. Di samping tanaman-tanaman perdu yang memiliki akar kuat, yang mampu mencengkeram tanah gembur agar tidak terjadi longsor.
“Seperti yang telah dicanangkan Presiden tahun lalu yaitu salah satunya adalah pohon sejenis vetiver (akar wangi). Nanti akan ditanam di wilayah-wilayah yang tingkat kemiringannya sangat ekstrem. Tidak boleh ditanami tanaman lain. Termasuk teh, tidak boleh ditanam di situ. Harus ditanami tanaman keras,” pungkas Menko PMK.