Selamat pagi Bu Risma, apa khabarnya? Saya doakan semoga Ibu selalu dalam keadaan sehat.
Beberapa hari yang lalu, di media sosial, saya melihat video Ibu sedang berpidato. Sepertinya kalau saya tidak salah menduga, video itu lokasinya diambil dari dalam kantor Kemensos, kantor Ibu yang baru.
Dalam video itu, Ibu meminta kepada para bawahan , untuk tidak merasa sungkan.
Ibu bilang dari atas podium, kalau Ibu sudah terbiasa datang pagi pagi. Jadi saudara saudara kalau mau ngantor seperti biasa (jam kantor maksudnya), ya silahkan saja, tidak usah merasa sungkan sama saya, lalu jadi terpaksa ikut ikutan datang pagi pagi.
Lalu tadi pagi, saya melihat video Ibu yang lain lagi, lebih baru sepertinya.
Ibu sedang blusukan di jalan jalan kota Jakarta, menghampiri mereka, para tunawisma.
Ibu bertanya kabar, menawarkan bantuan untuk pulang ke rumah, juga meminta kesediaan mereka untuk mau ditampung di Balai Rehabilitasi Sosial.
Saya senang melihat apa yang Ibu lakukan. Membantu mereka yang terpinggirkan, memang sudah menjadi tugas Departemen Sosial. Apalagi UUD kita mengatakan, fakir miskin dipelihara oleh negara.
Saya juga membaca di media, ada segelintir pihak pihak yang merasa tersinggung dengan apa yang Ibu lakukan.
Mungkin, ada yang merasa dilangkahi oleh Ibu. Atau ada yang merasa khawatir, semakin lama Ibu semakin populer di mata rakyat.
Memang ya Bu, niat baik bisa dimaknai macam macam, apalagi kalau dilakukan orang dengan jabatan setingkat Ibu.
Tapi kalo saya boleh kasih saran, Ibu lebih baik kurangi kegiatan blusukannya. Jakarta itu besar, dan juga mereka kaum marginal tidak cuma ada di Jakarta saja. Nanti habis waktu Ibu kalau kerjanya blusukan terus. Kegiatan seperti itu, bisa Ibu delegasikan saja kepada bawahan.
Ada pekerjaan lebih besar yang sudah menunggu. Seperti kata Ibu sambil terheran heran saat hari hari pertama menjadi Mensos, anggaran Depsos itu gueeede sekali.
Saya berdoa supaya Ibu bisa menjadi Guardian Angel di kementrian yang Ibu pimpin.
Dengan anggaran yang begitu besar, kalau tidak dikorupsi dari atas sampai ke bawah, Ibu bisa lakukan apa saja yang Ibu inginkan. Membuat rumah singgah di mana mana, menyantuni para gelandangan sebanyak banyaknya, semua mua bisa Bu.
Tanpa harus turun ke jalan, semua tuna wisma itu bisa mendapatkan yang seharusnya menjadi hak mereka.
Ibu blusukan dan menghampiri tunawisma, besar pahalanya. Tapi lebih besar lagi pahala menjaga uang rakyat.
Selamat bekerja Ibu. Kami titipkan padamu, uang pajak kami, untuk rakyat.
Johnny Pinot.
Tinggal di Bogor.