Monday, 29 April 2024
HomeBeritaIni 3 Jenis Masker yang Masih Direkomendasikan Kemenkes

Ini 3 Jenis Masker yang Masih Direkomendasikan Kemenkes

Bogordaily.net Mengingat masih tingginya penyebaran virus disease (Covid)-19 di Indonesia, pemakaian 3 jenis masih jadi cara yang paling gencar di sosialisasikan.

Sejak Senin, 21 September 2020 pemerintah telah menyerukan pemakaian sesuai 3 jenis tersebut, dengan alasan faktor rongga dalam bahan .

Bahan dibagi ke dalam kelompok berdasarkan mampu atau tidaknya ditembus virus tersebut.

Saat itu, Kementerian Kesehatan melalui Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Achmad Yurianto merekomendasikan N95, bedah, dan msker kain.

Hanya saja, tidak sembarang kain yang aman digunakan untuk menghindari virus .

Yurianto menyeru agar masker kain yang banyak dipakai masyarakat tidak boleh sembarangan dengan kain tipis seperti masker scuba dan buff.

Selain itu, masker kain selama maksimal dipakai selama 3 jam setelah itu ganti dengan masker yang bersih.

“Tidak ada masker buff atau masker scuba, karena begitu masker tersebut ditarik pori-porinya akan terbuka lebar. Masker tersebut tidak memenuhi syarat,” jelasnya.

Sementara, kata dia, tidak dipungkiri bahwa masker N95 yang sering dipakai paramedis lebih aman karena bahan yang dipakai sudah disesuaikan.

“Saya sering mengatakan masker itu ada tiga, pertama masker N95, ini memang sudah standar yang tinggi karena dipakai petugas-petugas kesehatan yang langsung berhadapan dengan virus di laboratorium. Kemudian masker bedah yang biasa dipakai tenaga medis, dan ketiga masker kain,” katanya.

Yurianto pun membagi risiko ke dalam 4 tingkatan, yakni yang pertama, apabila seseorang yang membawa virus tidak menggunakan masker dan melakukan kontak dekat dengan orang rentan maka kemungkinan penularan mencapai 100 persen.

Kedua, orang yang sakit pakai masker, sementara kelompok rentan tidak memakai masker maka potensi penularan mencapai 70 persen.

Ketiga, orang sakit pakai masker, sementara orang sehat tidak pakai masker maka tingkat penularannya hanya 5 persen.
Keempat, jika keduanya pakai masker, maka potensi penularan hanya 1,5 persen.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here