Bogordaily.net – Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar (Tatmadaw), Jenderal Min Aung Hlaing, meminta pekerja kembali bekerja, karena sudah seminggu aksi protes kudeta berlangsung. Jumat 12 Februari 2021.kota
Demonstran yang berlangsung di Myanmar sendiri membuat hampir seluruh pekerja di berbagai perusahaan mogok kerja, sampai saat ini demo berjalan dengan damai.
Militer juga mendesak agar demonstrasi dihentikan dengan dalih menekan penyebaran virus Covid-19, Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan, ada orang-orang tidak bermoral yang memantik pembangkangan sipil tersebut.
Dilansir Reuters, aksi demonstrasi di Myanmar diikuti oleh tenaga medis, pegawai pemerintah, guru, dan berbagai elemen masyarakat lainnya.
“Mereka yang sedang jauh dari tugas diminta segera kembali menjalankan tugasnya untuk kepentingan negara dan rakyat tanpa memusatkan perhatian pada emosi,” ujar Min Aung.
Menurutnya, aksi demonstrasi yang tidak mengindahkan jarak dan membentuk kerumunan justru memicu penyebaran virus Covid-19.
Mereka yang tidak mengerjakan tugasnya diminta segera kembali menjalankan tugas untuk kepentingan negara dan rakyat tanpa terpengaruh emosi,” kata Min Aung Hlaing dalam pidato yang dilaporkan media pemerintah.
Namun, seruan Jenderal Min Aung Hlaing ditanggapi sarkas oleh netizen. Warga hingga saat ini masih terus berdemo dan meneriakkan dukungan kepada Aung San Suu Kyi yang ditangkap militer.
Sementara itu, diperkirakan lebih dari 22 orang ditangkap dalam aksi demonstrasi menentang kudeta militer tersebut.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjatuhkan sanksi kepada Myanmar berupa pembekuan aset senilai US$1 miliar sebagai buntut dari kudeta militer. Hal itu membuat para jenderal tidak bisa mengakses aset tersebut.
Sanksi terhadap 10 pejabat militer dan mantan pejabat militer Myanmar karena dianggap bertanggung jawab atas kudeta tersebut.
Sanksi tersebut membuat pejabat militer Myanmar tidak bisa mengakses dana pemerintah yang disimpan di negara Paman Sam.***
Penulis : Ibnu Galansa Montazerry