Tuesday, 14 May 2024
HomeKota BogorIni, Cara Pemuda Desa Sirnagalih Berinovasi Dimasa Pandemi!

Ini, Cara Pemuda Desa Sirnagalih Berinovasi Dimasa Pandemi!

Bogordaily.net – Sudah setahun lamanya, Indonesia terdampak wabah COVID-19. Perekonomian menurun, banyak karyawan kantor terpaksa di rumahkan. Para Pelaku usahapun, merasakan penurunan omset secara drastis, sehingga memilih menutup sementara usahanya. Begitupun yang terjadi di , Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Banyak masyarakatnya terutama dikalangan pemuda merupakan perajin alas kaki. Permintaan pesanan alas kaki menurun drastis, sehingga banyak bengkel produksi sepatu terpaksa tutup. Para pemuda yang bekerja sebagai perajin sepatu pun akhirnya tidak berkegiatan, waktunya menjadi kosong, sangat tidak produktif.

Desa Sirnagalih
di lahan seluas kurang lebih 1000 meter persegi, para pemuda di akan mengembangkan pertnian terpadu.

Ditengah kekosongan ini, serta dalam kondisi yang terhimpit, para pemuda bangkit setelah melihat kondisi di lingkungan sekitar. Dikomandoi Latoipurrahman (Kang Ipung), mereka memutar otak mencari cara kegiatan apa yang bisa memberikan dampak positif kepada . Langkah yang ditempuh mulai dari menghimpun dana sukarela, untuk membeli sembako lalu disumbangkan kepada masyarakat yang sangat terdampak Covid-19.

Tidak sampai disitu, ditemani Rizqi Ramadhan, dan Dwi BSF mereka dibina dan dibimbing untuk bisa mengatasi persoalan sampah di lingkungan.  Bermodalkan keinginan yang kuat dan dorongan ikhlas dari dalam diri, mereka mencoba untuk mengelola sampah organik mulai dari lingkup satu RT, lalu diaplikasikan kedalam Budidaya atau Black Soldier Fly (BSF). ini berperan sebagai pengurai sampah organik, dan dapat dipanen lalu dijual kepada peternak ikan sebagai pakan ternak.

Tak disangka, permintaan untuk diterakan sebagai pakan sangat besar. Bahkan kelompok ini belum mampu memenuhi permintaan para peternak, khususnya Lele. Disampaikan Rizqi, ada aja yang minta Magot dari peternak, bahkan permintaan dalam satu hari bisa mencapai 200kg Maggot.

“Tapi karna fasilitas kami belum besar, jadi ga semuanya terpenuhi.  Alhamdulillah, sampai saat ini kami mampu mengelola 200 kg sampah organik perharinya, disamping permasalahan sampah tertangani, lingkungan menjadi bersih dan nyaman, para pengelola juga ada pemasukan untuk sehari hari nya” ucap Ipung.

desa sirnagalih
Magot menjadi output andalan para pemuda .

Saat ini kelompok pemuda , sedang mengembangkan perluasan area untuk budidaya , yang akan dipadukan dengan Peternakan Ikan Lele dan Budidaya Tanaman Toga, di atas lahan seluas kurang-lebih 1.000 meter persegi.

“Ya insyaallah, kami akan kembangkan ini menjadi suatu peternakan dan pertanian terpadu. Dimana kami akan coba untuk tebar 10.000 bibit lele, dan juga kita akan mulai budidaya tanaman herbal,”ujar Rizqi.

Rizqi menjelaskan, mereka menarget dapat mengumpulkan bibit tanaman herbal minimal hingga 50 spesies. “Nantinya akan dikeringkan untuk menjadi simplisia dan kita pasarkan secara luas,”lanjutnya.

Rizqi Ramadhan, sebagai pembimbing dan inisiator mengatakan, bahwa rekan–rekan pemuda di sangat luar biasa, bisa berkembang pesat dalam waktu satu tahun, kuncinya karna keikhlasan dan kepedulian terhadap lingkungan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here