Friday, 26 April 2024
HomeBeritaMenggila, Militer Myanmar Tewaskan 114 Demonstran Antikudeta

Menggila, Militer Myanmar Tewaskan 114 Demonstran Antikudeta

Bogordaily.net – Pasukan militer membunuh sedikitnya 114 orang demonstran pada Sabtu, 27 Maret 2021 dan menjadi hari paling berdarah sejak pada awal Februari.

Dilansir dari Now, didapatkan data bahwa 114 orang tewas di seluruh negeri dalam tindakan keras terhadap demontrasi penolakan tersebut.

Korban tewas termasuk 40 orang, yang mana salah satunya adaah seorang gadis berusia 13 tahun, di kota kedua di , Mandalay. Sedikitnya 27 orang tewas di pusat komersial Yangon. Seorang anak berusia 13 tahun lainnya termasuk di antara yang tewas di wilayah Sagaing tengah.

Selain itu, pada hari Sabtu 27 Maret 2021 juga merupakan pertempuran terberat sejak kudeta antara tentara dan kelompok etnis bersenjata yang menguasai sebagian besar negara itu.

Kelompok masyarakat sipil mengatakan bahwa jet militer menewaskan sedikitnya dua orang dalam serangan di sebuah desa yang dikendalikan oleh kelompok bersenjata dari minoritas Karen.

Hal ini dilakukan setelah faksi Persatuan Nasional Karen menyerbu sebuah pos militer dekat perbatasan Thailand, menewaskan 10 orang.

Kematian tercatat dari wilayah Kachin di pegunungan utara hingga Taninthartharyi di ujung selatan Laut Andaman – menjadikan jumlah keseluruhan warga sipil yang dilaporkan tewas sejak kudeta menjadi lebih dari 440.
Sejak kudeta 1 Februari 2021 total korban tewas menjadi lebih dari 440 ketika militer mencoba memaksakan otoritasnya dan ribuan orang telah ditahan di bawah junta.

Serikat pekerja utama di pun melakukan pemogokan untuk menekan ekonomi negaranya pada hari ini Senin, 8 Maret 2021, demi mendukung masyarakat dalam menentang kudeta.

kembali dengan hari paling berdarah pada Minggu 14 Maret 2021, sedikitnya 22 orang tewas. Empat pabrik dibakar membuat menaikan status darurat militer.

Sedikitnya 22 demonstran tewas di kota industri Hlaingthaya setelah pabrik-pabrik yang didanai China dibakar di sana dikarnakan dicurigai bantu junta militer.

Pada Selasa 16 Maret 2021 sebanyak 74 demonstran tewas dalam sehari akibat tembakan membabi buta pihak militer .

Negara – negara di dunia pun ikut mengecam kekerasan yang dilakukan oleh militer kepada masyarakat sipil negara tersebut. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here