Friday, 26 April 2024
HomeBeritaVaksin Belum Cukup, Bima Arya Bagi Prioritas, Cek Siapa yang Dapat

Vaksin Belum Cukup, Bima Arya Bagi Prioritas, Cek Siapa yang Dapat

Bogordaily.netWali Kota Bogor Bima Arya menyebutkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan warganya.Orang nomor satu di Kota Hujan itu menjelaskan bahwa warganya telah menerima vaksin Covid-19 sebanyak 34 ribu lebih.

Sementara itu, target vaksinasi pada tahap kedua di Kota Bogor ini angkanya bisa menyentuh sekitar kurang lebih 86.143.

Kekurangan itu membuat Bima Arya bakal lebih dulu mendahulukan orang-orang yang lebih membutuhkan untuk divaksin.

“Memang masih . Karena target tahap dua ini, kalau dihitung total (termasuk lansia), 86.143. Jadi masih kurang sebenarnya.”

“Karena itu kita masih ingin mengupayakan agar yang belum ini diprioritaskan. Dan yang tahap satu itu sudah selesai sejumlah 9.062 orang Nakes,” kata Bima Arya Senin, 2 Maret 2021.

Bima Arya memilih memberikan prioritas vaksinasi kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), guru, teman-teman Dewan, Polri, TNI dan sejumlah pekerja lapangan.

“Targetnya adalah ASN, guru, teman-teman Dewan, TNI, Polri, dosen, pedagang pasar, tokoh agama, ojek, sopir angkot, pelaku pariwisata dan juga wartawan,” katanya.

Efek samping

Dirinya juga menjelaskan bahwa beberapa orang yang sudah divaksin tahap 1 sejauh ini belum ada laporan soal efek negatifnya.

“Dan sejauh ini belum ada laporan (soal) efek-efek dari vaksin. Jadi semuanya berjalan dengan lancar,” ucap Bima Arya menambahkan.

Lebih lanjut, dirinya vaksin ini bisa menjadi game changer untuk mengendalikan tingginya angka Covid-19 di sejumlah wilayah Bogor.

Bima Arya sendiri menjelaskan bahwa adanya vaksinasi dan beberapa aturan Pemerintah Kota Bogor, adalah faktor penting dalam penekanan penyebaran virus corona.

“Saya rasa turun naik, tetapi sebulan terakhir ini lebih terasa ketika semua unsur bergerak dan didorong oleh vaksin. Jadi saya optimis vaksin ini adalah game changer.”

“Karena kita amati di lapangan, mulai terjadi penurunan. Mudah-mudahan ini berjalan terus. Jadi ada beberapa faktor, satu vaksin, yang kedua kebijakan nasional dan lokal, PPKM, ganjil genap, dan lain-lain” tutupnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here