Saturday, 20 April 2024
HomeBeritaAktivis Myanmar Serukan Aksi pembangkangan Pada Tahun Baru

Aktivis Myanmar Serukan Aksi pembangkangan Pada Tahun Baru

Bogordaily.net – anti kudeta hari ini, Senin 12 April 2021 meminta masyarakat untuk menunjukan pembangkangan melalui pakaian religius dan doa selama liburan tahun baru tradisional mendatang.

Aksi ini adalah untuk menolak kudeta serta mempertahankan momentum kampanya dimana telah lebih dari 700 orang tewas akibat serangan militer.

Tahun baru tradisional, yang dikenal sebagai Thingyan di , adalah hari libur paling penting dalam setahun dan biasanya dirayakan dengan doa, ritual pembersihan patung Buddha di kuil, dan semburan air dengan semangat tinggi ke jalanan.

Liburan tahun baru tradisional atau Thingyan di akan berlangsung dari 13 April hingga 17 April.

Pemimpin kelompok protes Komite Kolaborasi Pemogokan Umum, Ei Thinzar Maung menuliskan di Facebooknya bahwa kekuasaan rakyat ada di tangan takyat.

“Dewan militer tidak memiliki Thingyan. Kekuasaan rakyat ada di tangan rakyat, ”tulis Ei Thinzar Maung.

Iapun mengatakan bahwa rakyat yang bersatu perti mempertahankan tahun baru tradisional tersebut.

“Rakyat yang bersatu perlu mempertahankan Thingyan rakyat,” kata Ei Thinzar Maung.

Ei Thinzar Maung juga meminta kepada umat Buddha untuk mengenakan pakaian religius tertentu dan membaca doa bersama. Sedangkan bagi anggota komunitas Kristen kecil untuk mengenakan pakaian putih dan membaca mazmur. Dia mengatakan penganut agama lain harus mengikuti arahan pemimpinnya.

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) sejak kudeta militer terhadap Pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021 total korban tewas telah lebih dari 706 orang termasuk 46 anak-anak.

Jumat 9 April 2021 menjadi hari paling berdarah setidaknya 82 orang tewas dalam satu hari di kota Bago sekitar 70 km (45 mil) timur laut Yangon.

Pada Selasa 16 Maret 2021 sebanyak 74 tewas dalam sehari akibat tembakan membabi buta pihak militer .

Belum lagi pada Senin, 29 Maret 2021 sebanyak 14 warga sipil tewas, 8 orang di antaranya berada di distrik Dagon Selatan di Yangon.

Pasukan militer pun membunuh sedikitnya 114 orang dalam sehari pada Sabtu, 27 Maret 2021. Salah satunya adalah seorang gadis berusia 13 tahun di Kota Mandalay.

Negara – negara di dunia pun ikut mengecam kekerasan yang dilakukan oleh militer kepada masyarakat sipil negara tersebut. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here