Monday, 6 May 2024
HomeBeritaKeberkahan di Balik Anjuran Makan Sahur

Keberkahan di Balik Anjuran Makan Sahur

Bogordaily.net – Salah satu kenikmatan orang yang berpuasa di bulan adalah makan di waktu sahur. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan umatnya makan di waktu sahur karena di dalamnya terdapat .

Orang yang tidak sahur dan kuat berpuasa sampai maghrib lah yang seharusnya lebih mendapat apresiasi, karena telah berhasil melewati seharian penuh menahan lapar dan dahaga tanpa bekal .

Dikutip laman NU, Justru yang sahur lah yang lebih layak diacungi jempol. Artinya lebih hebat orang yang berpuasa dengan sahur daripada yang tidak.

Dalam satu hadits, Rasulullah SAW bersabda,

عن أنس رضي الله عنه قال صلى الله عليه و سلم: “تسحروا فإن في السحور بركة” (رواه الشيخان)

Artinya, diriwayatkan dari Anas ra, Rasulullah saw bersabda, “Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur itu mengandung .” (HR Syaikhani).

Kemudian orang yang sahur akan mendapatkan yang tidak diperoleh bagi orang yang tidak sahur.

Inilah yang dimaksud dengan memperoleh sebagaimana hadits di atas. Menurutnya, Rasulullah saw telah menganjurkan sahur, dan sebagai sunahnya, umat Islam pun mengikutinya.

Nabi mengerti bahwa sahur merupakan bentuk kasih sayang terhadap umatnya, sehingga beliau melakukannya dan dijadikan anjuran bagi orang yang hendak berpuasa.

Dengan sahur, maka seorang hamba akan lebih memiliki tenaga untuk melakukan aktivitas pada siang hari.

Jangan sampai bulan yang banyak dianjurkan ibadah, justru disia-siakan begitu saja karena seharian tubuh lemas sebab tidak sahur di malam harinya.

Selanjutnya, alasan lain mengapa sahur lebih utama diakhirkan adalah karena dengan begitu, orang yang selesai sahur akan menunggu waktu subuh tiba.

Saat-saat menunggu subuh itulah bisa digunakan untuk beribadah, seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur'an atau pun zikir lainnya.

Dengan kata lain, pengakhiran sahur adalah upaya agar kita bisa beribadah di waktu sepertiga malam. Waktu paling istimewa untuk bermunajat kepada Allah SWT.

Alasan lain mengapa orang yang sahur akan memperoleh adalah, makanan sahur tidak akan dihisab oleh Allah SWT.

Padahal dalam aturannya, setiap apa yang kita makan akan dihisab oleh-Nya, tetapi orang yang sahur tidak. Dalam hadits Nabi disebutkan,

ثلاثة لا يحاسب عليها العبد أكلة السحر وما أفطر عليه والأكل مع الإخوان

Artinya, “Ada tiga hal (makanan) di mana seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah swt, yaitu makanan sahur, makanan saat berbuka puasa, dan makanan yang dinikmati bersama saudara-saudara yang lain.”

Sahur juga menjadi pembeda antara umat Muslim dengan Yahudi dan Nasrani. Nabi Muhammad saw bersabda,

فصل ما بين صيامنا وصيام أهل الكتاب أكلة السحر

Artinya, “Yang membedakan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah ”. Terkait hadits di atas, Imam Nawawi dalam Syarah Muslim menjelaskan:

معناه الفارق والمميز بين صيامنا وصيامهم السحور فإنهم لا يتسحرون ونحن يستحب لنا السحور

Artinya, “Maknanya, yang menjadi pembeda dan keistimewaan antara puasa kita dan puasa mereka (Yahudi dan Nasrani) adalah sahur.

Karena sesungguhnya mereka tidak sahur, sedangkan kita disunahkan untuk sahur.” (Syarah Muslim Imam Nawawi, juz 7, hal. 207) Melalui anjuran sahur saat berpuasa.

Sahur adalah urusan perut semata. Namun, di baliknya ada banyak hikmah dan tujuan-tujuan agung yang bisa di rasakan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here