Saturday, 18 May 2024
HomeBeritaPerintah Menyambung Tali Silaturrahmi dan Keutamaannya

Perintah Menyambung Tali Silaturrahmi dan Keutamaannya

Bogordaily.net – Tidak ada di antara ulama, bahwa perintah menyambung tali silaturrahmi hukumnya wajib, dan memutuskannya adalah dosa besar.

Imam Al Qurthhubi dan Al Qadhiy Iyadh telah menukilkan kesepakatan ulama tentang perintah menyambung tali silaturrahmi serta keutamaannya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

” Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, Ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,” (QS. An Nuur: 36)

Dan ayat-ayat lainnya, seperti di surat Al Baqarah: 83, 177, 215, An Nisaa': 1, Al Anfal 74-75, Ar Ra'd: 25, An Nahl: 90, Al Israa': 26, Ar Ruum: 30, dan Muhammad: 23.

Sedangkan dalam hadits Abu Ayyub Al Anshari radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada seorang yang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentang perintah ini.

“Beritahukanlah kepadaku amalan yang dapat memasukkanku ke surga?”

Lalu di antara yang hadir berkata, “Ada apa dengannya? Ada apa dengannya?”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Biarkanlah urusan orang ini.”

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturrahim.” (HR. Bukhari)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Rahim itu bergantungan di Arsy sambil berkata,

“Barang siapa yang menyambungku, maka Allah akan menyambungnya, dan barang siapa yang memutuskanku, maka Allah akan memutuskannya.” (HR. Bukhari dan Muslim, dan ini adalah lafaznya dari Aisyah radhiyallahu anha

“Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya, dan dipanjangkan umurnya maka sambung tali silaturrahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan juga hari Akhir, maka muliakanlah tamunya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka sambunglah tali silaturrahmi dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka ucapkanlah perkataan yang baik atau diam.” (HR. Bukhari, ini lafaznya, dan Muslim)

“Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan orang lain, sambunglah tali silaturrahmi, dan shalatlah ketika manusia sedang tidur, maka kalian akan masuk surga dengan sejahtera.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, lafaz ini adalah lafaznya, dan Ahmad, dishahihkan oleh Al Albani dalam Ash Shahihah no. 456. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here