Bogordaily.net- Seorang anak remaja berinisial AMH (13) diangkat jadi anak Kapolres Tasikmalaya, AKBP Rimsyahtono.
AMH dulu sempat ditolak warga setempat di kampungnya akibat kenakalan remaja yang dilakukannya.
“Berdasarkan penelusuran kami ternyata ditolak oleh warga di kampungnya karena yah kenakalan,” ujar Ketua KPAID Tasikmalaya, Ato Rinanto seperti dikutip dari merdekacom, Senin (28 Juni 2021).
Ato mengungkapkan bahwa kini AMH sudah diangkat menjadi anak asuh oleh Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono.
Pihaknya pun mengapresiasi langkah Kapolres yang mengurus serta memberikan ruang pemulihan psikologis dan perilaku AMH.
AMH merupakan tujuh bersaudara, berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, keluarga AMH mengandalkan sang ayah yang merupakan kuli bangunan.
AMH diketahui sempat hadir dalam apel pagi di Mapolres Tasikmalaya, Senin (28 Juni 2021).
Kehadiran AMH dalam apel itu diketahui sebagai ajudan Kapolres Tasikmalaya, AKBP Rimsyahtono.
“Benar tadi AMH ini jadi ajudan pas apel pagi. Itung itung diperkenalkan kepada Anggota bahwa AMH ini adalah anak asuh kami Kepolisian Resort Tasikmalaya,” ujar AKBP Rimsyahtono.
AKBP Rimsyahtono mengungkapkan bahwa sebelum diangkat menjadi anak asuh, AMH sempat tinggal di ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tasikmalaya.
AMH sebelumnya diadukan oleh masyarakat lantaran aksi kenakalannya dan diketahui persoalannya sudah selesai secara kekeluargaan pada Februari 2021.
“Ceritanya anak ini pada bulan Februari berhadapan dengan hukum, di mana di lingkungannya dituduh melakukan kejahatan kecil (mencuri). Saat di Polres dilakukan restorasi justice dan diselesaikan melalui kekeluargaan, Sehingga tidak dilanjut,” ungkapnya.
Setelah permasalahannya selesai, ternyata AMH betah tinggal di lingkungan Polres. Oleh sebab itu, pihak kepolisian pun menyiapkan ruang khusus untuknya.
Selama tinggal di Polres Tasikmalaya, AMH memperoleh pendampingan dari anggota, termasuk yang berkaitan dengan pendidikan.
Rencananya, AMH akan diarahkan untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau pondok pesantren.
“Kepolisian akan menyekolahkan AMH yang memiliki cita cita jadi anggota Polisi. Orang tuanya, mohon maaf, secara ekonomi memang harus kami bantu,” pungkasnya.***