Bogordaily.net – Pasca berjalannya program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) yang digelontorkan oleh pemerintah pusat, sampai saat ini di masyarakat tidak sedikit yang mengeluhkan karena komoditinya tidak sesuai harapan KPM (keluarga penerima manfaat). Maka Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Ciampea ingin komoditi ini harus lebih diperhatikan.
“Sampai hari ini saya membenarkan bahwa, adanya komoditi BPNT yang disalurkan agen masih banyak tidak memperhatikan kualitas dan kuantitas produk,” ucap Ketua APDESI Ciampea, Ahmad Yani.
Ahmad menginginkan, kedepannya komoditi BPNT yang diterima warga, harus mendapatkan perhatian lebih.
Lanjut Ahmad, banyaknya masyarakat yang mengeluh, menjadi polemik dibawah dari empat kecamatan di Kabupaten Bogor yang bermasalah.
“Makanya harus diperhatikan, agar tidak menjadi polemik dimasyarakat dan produk yang disalurkan ke masyarakat sesuai, layak demi kesenjangan dan layak dikonsumsi oleh masyarakat, karena jika ada komplen pihak desa juga yang direpotkan,” paparnya.
Sebelumnya, tedarapat empat kecamatan dari 40 kecamatan yang memiliki masalah, yakni Kecamatan Tenjolaya, Rancabungur, Nanggung, dan Leuwiliang yang menjadi sorotan.
Bahkan, Itjen Kemensos dan Tim Jaksa Agung mendatangi Kabupaten Bogor, untuk melakukan penelusuran dan menindaklanjuti persoalan BPNT di Kabupaten Bogor.***