Thursday, 2 May 2024
HomeBeritaPerbedaan Metode V60 dan Kalita bersama Bree Coffee & Kitchen

Perbedaan Metode V60 dan Kalita bersama Bree Coffee & Kitchen

Bogordaily.net – Bagi kebanyakan orang, menyeruput kopi menjadi hal paling ampuh untuk menghilangkan penat. Terlebih lagi tempat dan suasana yang mendukungnya.

salah satunya. Tempat ngopi yang letaknya berada di Cihideung No.36, Cipelang, Kecamatan , Bogor, yang menyuguhkan pemandangan Gunung Salak.

Membahas kopi, secara umum ketika kopi selesai roasting dan diseduh akan mengeluarkan rasa dan aroma yang berbeda, kopi tersebut akan menunjukkan identitas diri berdasarkan wilayahnya.

Umumnya pula, untuk mendeskripsikan tasting notes dari kopi ditentukan oleh fragrance (bau kopi saat masih dalam bentuk bubuk atawa belum diseduh air panas).

Fragrance bisa jadi bau apapun mulai dari bau rempah, rumput, buah, kayu, sampai bau tanah. Selanjutnya nanti sesudah diseduh (brew), baru masuk ke topik yang lebih spesifik yaitu karakteristik biji kopi (aroma, body, accidity dan flavor).

V60
Suasana dan Interior dalam .(Istimewa/Bogordaily.net)

Untuk mengidentifikasi karakter kopi yang varietasnya luar biasa banyak itu, tentunya harus melalui kegiatan cupping atau coffee testing dengan melakukan tehnik manual brew (seduh manual).

Hal ini dikatakan oleh salah satu pendiri Bree Wahyu Pratama atau sapaan akrabnya Qway.

“Dalam teknik manual sendiri ada yang menggunakan metode manual V60 dan , masing-masing memiliki perbedaanya, salah satunya bodynya yang bold,” ujar Qway kepada Bogordaily.net Jumat 4 Juni 2021.

Lanjutnya, salah satu Barista bernama Deden juga mengatakan, dengan variabel atau parameter dose, rasio, yield, temperature, dan cara pouring yang sama, hasil TDS akan terjadi adanya berbeda antara V60 dan .

“Dari metodenya saja sudah beda, apalagi rasanya yang dihasilkan. Dari metode V60 karakter yang ada ditasting note seperti mango, honey, caramel lebih keluar,” kata Deden.

Menurutnya, secara keseluruhan metode manual V60 lebih singkat dari pada , V60 tidak memiliki permukaan yang rata di bandingkan dengan sehingga air akan sedikit tertahan pada saat menyeduh (Flat Bottom).

“Terdapat perbedaan 30 detik diantara penyeduhan V60 dengan . Yang paling mencolok adalah perbedaan TDS antara V60 dan . Hal itu mengakibatkan ada nya perbedaan, dan extraction time antara kedua nya jauh berbeda),” paparnya.

Sementara itu, barista wanita di Bree, Chia mengatakan juga bahwa, uniknya Aladanya aroma tambahan yang dihasilkan ketika menggunakan metode manual V60 yang diluar daripada tasting note.

Hal tersebut menunjukkan bahwa kalita merupakan alat seduh yang bersifat konsisten. Meski Qway mengungkapkan, aroma lain yang terkadang tercium diluar tasting mote adalah sugesti dari barista itu sendiri.

Metode v60
mempunyai Coffee Shop dengan konsep glasshouse modern.(Istimewa/Bogordaily.net)

Selain itu, Qway mengatakan, bahwa adanya taste yang di luar tasting note itu merupakan sugesti dari barista itu.

Terlebih lagi bisa saja dari sudut penanaman kopi yang berdekatan dengan tanaman buah seperti mangga, jeruk, atau yang lainnya sehingga memunculkan aroma yang baru.

“Di samping itu, rasa yang di hasilkan oleh V60 lebih complex acidity dan sweetness yang lebih tinggi bagi penikmat kopi tentunya. Sedangkan untuk karakter V60 akan lebih clean dominan acidic di bandingkan dengan Kalita Wave yang memiliki body lebih tebal dan sedikit aftertaste lebih panjang,” pungkas Qway.Adv

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here