Bogordaily.net – Simpatisan Habib Rizieq Shihab (HRS) kembali datangi DPRD dan menggelar aksi demo di depan Gedung DPRD Kota Bogor, Jalan Pemuda, Kecamatan Tanah Sareal, Jumat (18 Juni 2021).
Petugas gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP meminta simpatisan HRS untuk segera membubarkan diri dikarenakan mengakibatkan kerumunan di tengah kondisi meningkatnya kasus Covid-19 Kota Bogor.
Dengan pengeras suara, Kombes Pol. Susatyo Purnama Condro meminta massa yang datang membawa spanduk sambil bershalawat itu untuk segera membubarkan diri.
“Kita semua sama-sama muslim, kita bersaudara tolong bubar. Kita sedang prihatin atas pandemi yang semakin meningkat di Kota Bogor ini,” ujarnya.
Massa sambil terus melantunkan Shalawat massa bergerak dengan dikawal petugas. Sempat terjadi adu mulut antara massa dan petugas karena massa masih berkerumun.
Petugas akhirnya mengerahkan mobil Dinas Kesehatan Kota Bogor ke arah kerumunan untuk melakukan swab antigen terhadap massa secara acak.
“Ambulan maju ke depan! Kita akan mengambil salah satu untuk tes swab,” tegas Susatyo.
Ketika ambulans bergerak mendekat massa menghindari petugas. Beberapa orang di lokasi sempat ditunjuk petugas untuk mengikuti tes swab, namun tidak ada yang berkenan dan menghindar.
Salah satu perwakilan massa meminta kepada petugas untuk membacakan surat pernyataan terkait aksi mereka siang ini. Beberapa orang sebagai perwakikan diberikan kesempatan dan dilakukan di dalam Gedung DPRD Kota Bogor.
Pembacaan pernyataan itu dilakukan secara tertutup dan dengan waktu yang singkat. Habib Muhammad Al-Attas sebagai salah satu perwakilan membacakan pernyataan yang dibacakan di Gedung DPRD Kota Bogor.
Massa yang mengatasnamakan Aliansi Umat Islam menyatakan kekecewaan mereka terhadap Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang dinilai telah membohongi Ulama terkait kasus RS Ummi yang semula akan dicabut.
Habib Muhammad Al-Attas dari atas mobil Komando dengan pengeras suara membacakan pernyataan yang dalam pernyataan tersebut, mereka menyatakan Bima Arya harus dilengserkan dari jabatannya.
“Kami Aliansi Umat Islam Bogor Raya menyatakan mosi tidak percaya kepada Bima dan menuntut Bima dilengserkan. Dilengserkan oleh DPRD,” ujar Habib.
Arus lalu lintas di depan Gedung DPRD Kota Bogor yang sempat dialihkan kembali dibuka karena massa perlahan membubarkan diri dengan tertib.***