Bogordaily.net – Saya Alhilal Hamdi, adalah teman sekamar di sel bareng Bung Rizal Ramli 423 di POMDAM CPM Jl Jawa Bandung. Kebersamaan dalam sel tahanan, berlanjut ke Lapas Sukamiskin. Ngak pernah menyaksikan Rizal Ramli nangis meraung-raung, nyium kaki penyidik dan sebagainya.
Kami ketawa-ketawa, bermusik, nyanyi-nyanyi, baca buku, olahraga bareng NAPI Politik & Kriminal.
Saat itu, beberapa ibu Persatuan Orangtua Mahasiswa (POM), dipimpin almarhumah ibu Surono & ibu Achmad Noe'man lah yang urus berbagai keperluan dibantu mahasiswa/mahasiswi yunior.
Gak pernah kenal atau ketemu ibu Azis Saleh.
Gak tahu kalau aktivis lain.
Rizal Ramli prestasi akademisnya bagus, seperti juga aktivis lain dan kemudian nerusin ke luar negeri, bidang ekonomi yang memang diminatinya.
Saat itupun, hubungan dengan Rektor-rektor ITB sangat baik
Testimony dari IR. Abdulrachim Kresno, EL ITB 1972:
Rizal Ramli saya kenal sekali sejak sama-sama menjadi Wakil Ketua Dewan Mahasiswa ITB 1975/1976. Orangnya keras sangat memegang prinsip yang diyakininya, tidak pernah menyerah kepada keadaan yang sesulit apapun, kepada siapapun.
Sejak saat itu kami tetap berteman dan sangat sering berkegiatan bersama bahkan dari hari kehari. Jadi saya sangat mengenal betul karakter beliau karena sudah kenal selama lebih dari 45 tahun. Bohong sekali kalau ada tulisan yang mengaku dari Johny Saleh yang mengatakan bahwa Rizal Ramli meraung-raung minta maaf pada waktu ditangkap, ditahan dan diadili dalam rangka aktivitasnya di Gerakan Mahasiswa 1978.
Saya yang bersama-sama dengan Rizal Ramli, Irzadi Mirwan (alm) dan Yoseph Manurung (alm) diadili di Pengadilan Negeri Bandung dalam kaitannya sama-sama menulis Buku Putih Perjuangan Mahasiswa 1978 bahkan tidak pernah mengajukan naik banding atas vonis 1,5 tahun karena ketidak percayaan kami terhadap Sistim Peradilan Orde Baru.***
Satu lagi disebutkan dalam tulisan itu ada peranan ibu Azis Saleh dalam membantu mahasiswa saat itu adalah bohong besar. Yang sering membantu para aktivis mahasiswa yang diadili saat itu adalah pengurus IOM ITB ibu Soerono (alm) dan ibu Noe'man (alm). Kalau melihat masivnya penyebaran tulisan yg katanya dibuat oleh Johny Saleh itu, masuk ke setiap WAG (Whatsaap Group) angkatan di alumni ITB maka bisa dipastikan ini perbuatan buzzer berbayar.