Saturday, 23 November 2024
HomeBerita'Jungkir Balik', Pemkab Bogor dalam Maksimalkan Penanganan Covid-19

‘Jungkir Balik’, Pemkab Bogor dalam Maksimalkan Penanganan Covid-19

Bogordaily.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terus memaksimalkan segala cara dalam upaya penanganan Covid-19. Bahkan ‘jungkir balik’ sekalipun. Mengingat kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor yang mencapai 200 orang positif dalam sehari.

Dalam memaksimalkannya, tak terlepas dari bantuan segala pihak. Salah satunya didukung melalui Kamar Dagang dan Industri, Bupati Bogor Ade Yasin menerima tambahan tabung oksigen dan peti jenazah di Pendopo Bupati, Cibinong pada Rabu 30 Juni 2021.

“Sampai saat ini Kabupaten Bogor masih dalam zona orange, tetapi tetap perlu meningkatkan kehati-hatian. Meskipun begitu, jumlah penduduk kita banyak, sehingga ketika ada kenaikan angka kasus saat ini dibandingkan dengan jumlah penduduk persentasenya masih kecil,” ujar Ade Yasin.

Ia pun mengatakan lagi, hal tersebut tidak boleh lihat sebagai patokan. Semuanya harus tetap waspada bahkan jungkir balik sekalipun.

Berapapun terjadi pertambahan kasus, ini menjadi peringatan untuk terus melaksanakan penanganan dengan baik.

“Mudah-mudahan tidak berubah menjadi zona merah, dan akan terus kita upayakan dengan berbagai cara,” ungkap Ade Yasin.

Kemudian, Ade Yasin menjelaskan, Bed Occupancy Ratio (BOR) di rumah sakit sempat di atas 80 persen. Mau tak mau harus dilakukannya penambahan kamar-kamar tidur agar BOR nya terus menurun.

“Saya juga dengan Satgas Covid-19 sedang membuat tim untuk melakukan sidak ke sejumlah rumah sakit swasta agar mereka berperan aktif menanggulangi Covid-19,” ucap Ade Yasin.

Ade menerangkan, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), setiap rumah sakit swasta harus mengalokasikan 30 persen untuk pasien Covid.

“Bagi yang melakukan isolasi mandiri jika tidak memungkinkan di rumah, ada tempat Pusat Isolasi di Kemang dan Cibogo, tinggal mau atau tidak melaksanakan isolasi mandiri di sana. Kalaupun ingin tetap di rumah, sebaiknya menerapkan protokol kesehatan yang ketat karena harus bersatu dengan keluarga yang otomatis tidak boleh ketemu meski dalam satu rumah,” tegas Ade Yasin.

Ade Yasin pun menegaskan kepada masyarakat untuk gotong-royong, saling mengasihi, membantu tetangganya jika ada yang terkena Covid, bukannya menghindari.

Selain itu, rekruitmen tenaga kesehatan atau relawan Covid juga lakukan di masing-masing RSUD. Kondisinya saat ini banyak juga tenaga kesehatan yang terpapar.

“Saya minta kepada para direktur RSUD, untuk menghitung anggaran yang mereka butuhkan untuk diajukan, karena mereka lah yang tau berapa anggaran yang dibutuhkan untuk penanganan Covid saat ini,” pungkas Ade Yasin.

Dalam kondisi saat ini, Ade Yasin pun terus berupaya mengencarkan sosialisasikan secara masif tentang pentingnya protokol kesehatan. Pembatasan kegiatan masyarakat, tempat-tempat yang dapat menimbulkan kerumunan pun dibatasi. Hingga memaksimalkan Satgas di tingkat kecamatan dan desa.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here