Monday, 29 April 2024
HomeBeritaKlarifikasi Luki Zulkarnaen, Guru Yang Diduga Mabuk. Ini Penjelasannya

Klarifikasi Luki Zulkarnaen, Guru Yang Diduga Mabuk. Ini Penjelasannya

Bogordaily.net – Viralnya video guru diduga mabuk dan menerobos PPKM Darurat di media sosial, Luki Zulkarnaen angkat bicara untuk klarifikasi kalau dalam video tersebut dirinya tidak mabuk.

“Awalnya saya pergi ke arah karadenan berdua dengan teman yang usaha sabun, saya tidak mabuk, tapi temen saya yang mabuk dengan alasan untuk menghangatkan badan,” ujar Guru Olahraga SMP 3 Bogor kepada Bogordaily, Kamis 15 Juli 2021.

Luki menjelaskan, disaat temen nya mabuk, ia langsung bergantian untuk mengendarai mobil ertiga. Saat di melewati Jalan Ahmad Yani menuju Jalan Jend Sudirman (Air Mancur) pada pukul 22:00 WIB ada PPKM Darurat.

“Saat di , petugas membuka pembatas jalan untuk mobil Pemadam Kebakaran. Di saat itu, saya ikut masuk. Saya kira PPKM Darurat sudah selesai,” jelasnya.

Luki Zulkarnaen menambahkan, saat dirinya sudah melewati petugas gabungan mengiranya ia kabur.

“Saya di kejar petugas, dan saya berenti tidak ada perlawanan,” terangnya.

Lalu petugas dengan tegas memberi pengarahan kepada Luki dengan mengatakan,

“kamu tidak tahu kalau saat ini sedang PPKM Darurat,” kata petugas.

Saat di periksa petugas gabungan penyekatan PPKM Darurat, ditemukan minuman keras di dalan mobil oleh petugas.

“Setelah kejadian itu, saya di bawa ke Polresta Bogor Kota untuk di tindaklanjuti. Sesampainya di Polresta Bogor Kota pada pukul 23:00 WIB, dirinya di tes urin,” katanya.

“Hasilnya negatif narkoba dan saya di langsung di serahkan ke bagaian polantas untuk di proses penilangan, karena kesalahan saya tidak mempunyai SIM,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah Bogor, Ajat sudrajat mengatakan, dirinya membenarkan Luki Zulkarnaen adalah guru Honorer, guru tidak tetap untuk guru olahraga di Bogor. Luki Zulkarnaen masuk ke Bogor sejak Bulan November tahun 2019.

Selama ini dalam kegiatan pembelajaran sangat aktif, tidak mencium aroma suka mabuk dan sebagainya.

“Kalau di sekolah ada yang seperti itu, terutama guru, otomatis saya panggil dan dikeluarkan,” pungkasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here