Bogordaily.net – Saat Kegiatan Masyarakat PPKM Darurat Jawa Bali, Senin pagi (5 Juli 2021) terjadi tumpukan penumpang KRL Commuter Line di stasiun Bojong Gede, Kabupaten Bogor, tanpa adanya pembatasan jarak antara penumpang.
Hal tersebut diungkapkan salah satu Pengemudi Ojek Stasiun KRL Bojong Gede, Kosasih mengatakan bahwa penumpukan penumpang Commuter Line terjadi sejak pukul 05.30 WIB.
“Tadi itu memang penumpang membludak, terjadi penumpukan di pintu gerbang stasiun hingga keluar sampai ke tepi jalan raya,” ujarnya.
Sementara itu, penumpang KRL Commuter Line, Nanda mengaku bahwa di stasiun tersebut tidak ada pemeriksaan surat rapid antigen dan Surat Tanda Registrasi Pekerja Selama PPKM Darurat.
“Tidak ada pemeriksaan untuk hal itu, tidak pula diminta surat registrasi pekerja, khawatirnya saat di pintu masuk stasiun saja, dan kalau untuk di dalam kereta sih aman ya, karena kan diberlakukan sistem 50 persen penumpang, ada pembatasan,” katanya.
Merespon hal itu, Kapolsek Bojonggede, AKP Dwi Susanto menjelaskan bahwa penumpukan penumpang KRL disebabkan oleh beberapa faktor.
“Jadi di Kota Depok kan diberlakukan lockdown, penumpang tidak ada yang turun di stasiun tersebut, jadi sebagian warga memggunakan stasiun Citayam dan Bojonggede sebagai alternatif,” tegasnya.
Ke depannya, imbuh Dwi, pihaknya akan melakukan berbagai cara bersama tiga Pilar, Polri, TNI dan Muspika.
“Saya akan koordinasikan dengan pak Camat dan tiga Pilar Bojong Gede. Insha Allah, sore nanti semua sudah bergerak untuk mengantisipasi penumpukan atau kerumunan,” tegasnya.
Sementara itu Antrean penumpang kembali normal pada pukul 8.30 wib dan situasi dari pantauan kembali normal.***