Bogordaily.net – Sejak awal kemanusiaan, berbagai penyakit yang disebabkan oleh organisme kecil, bahkan yang sangat kecil (mikro organisme) sekali pun telah banyak terjadi.
Seperti, era Nabi Musa AS, terjadi wabah kutu dahsyat yang jika menggigit bakal menyebabkan gatal, kulit seperti terbakar dan mengakibatkan kematian.
Bahkan banyak wabah yang juga sudah terjadi jauh sebelum Nabi Musa AS diutus Allah SWT untuk membebaskan kaumnya dari cengkraman Firaun.
Setelah itu muncul wabah seperti Cholera, Typhus, Disentri, Diare, Bronchitis yang menyerang manusia dan disebabkan oleh organisme kecil.
Saat ini, kita dihadapkan pada terinfeksinya banyak umat manusia oleh Corona Virus (Covid), jutaan orang telah wafat.
Terlepas dari perbedaan perspektif yang dilakukan para ahli mengenai wabah, epidemi dan pandemi atau apakah pandemi ini buatan manusia (senjata biologis) atau dari Allah SWT, kita dipaksa untuk berpikir positif bahwa:
Menjaga mulut (masker) dan tangan (cuci tangan/ hand sanitizer) dari hal yang dapat memberikan dampak buruk bagi diri kita. Menjaga mulut untuk tidak asal bicara dan menyebabkan kerugian bagi orang lain.
Menjaga jarak ketika bersosialisasi dengan orang lain maksudnya bukan hanya agar kita tidak tertular, namun juga menyadarkan bahwa apapun kondisinya kita harus berjarak dengan orang lain sebab “pikirannya” bukan “pikiran kita”.
Menjaga hubungan kita dengan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, untuk terus konsisten dan individual, sebab sejatinya ibadah adalah individual tidak kolektif.
Tidak masalah jika tempat ibadah ditutup untuk kebaikkan bersama, bukankah Allah SWT pada akhirnya hanya akan menimbang amal dan ibadah kita sendiri, bukan amal dan ibadah kolektif kolegial.
Dari sisi kenegaraan, pandemi ini juga menyadarkan bahwa rakyatlah yang harus diutamakan.
Anggaran pendidikan, belanja militer yang ribuan triliun, kredit perbankan atau apapun harus kalah demi kesehatan rakyat.***
Salam Indonesia Sehat
🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Penulis :
Pemimpin Redaksi Bogordaily.net
Kentos Artoko