Friday, 29 March 2024
HomeBeritaSimak Yuk, Aa Gym : Kenikmatan adalah Ujian yang Paling Berat

Simak Yuk, Aa Gym : Kenikmatan adalah Ujian yang Paling Berat

Bogordaily.net – Sebagai pendakwah, Pengasuh Ponpes Daarut Tauhiid Bandung KH Abdullah Gymnastiar () selalu menyampaikan nasihat indah yang sangat mengena di hati pendengarnya.

Beliau dengan nasihatnya yang selalu menekankan pentingnya pengendalian diri, kebersihan hati dan akhlak terpuji.

Bersumber dari buku berjudul ‘ Kemudahan dan Kesulitan, Menafakuri Mendekatkan Diri Pada Allah' karya .

Dakwahnya sangat mencerahkan dan menyejukkan hati. Dengan retorika santun, mengobati hati yang gelisah dan memberi banyak tips dalam menjalani hidup di dunia.

Dalam satu tausiyahnya, menyampaikan pesan sederhana bagaimana kita memaknai hidup dan menyikapi sebuah . Berikut pesannya:

itu tidak hanya kejadian yang bersifat musibah semata.Kemudahan, kesenangan atau kegembiraan juga merupakan .

Selama ini kita menganggap bahwa ujian yang membahayakan bagi kita adalah ujian yang susah susah, yang pahit-pahit, seperti disakiti orang lain, ditipu orang lain, susah jodoh, sakit, dan lain sebagainya.

Kita banyak menganggap ujian yang berbahaya itu adalah ujian yang tidak enak.

Padahal banyak orang yang menghadapi ujian-ujian semacam ini tapi dia mampu menghadapi, mengemas, dan membuatnya untuk lebih dekat dengan Allah.

Kita jarang menganggap naik pangkat itu ujian. Kita jarang menganggap memiliki paras dan postur menawan itu ujian.

Kita jarang menganggap bisa membeli mobil itu ujian. Kita juga jarang menganggap anak lulus jadi sarjana itu ujian.

Kita sering menganggap bahwa dihina itu ujian, tapi kita jarang menganggap dipuji itu ujian yang lebih .

Allah berfirman: ” Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan .” (QS Al-Anbiya (21): 35)

Ujian paling berbahaya adalah ujian yang paling rentan membuat kita lupa kepada Allah Ta'ala yang membuat kita lalai untuk mengingat Allah.

Ketika dipuji, disanjung, biasanya kita akan merasa senang dan mudah terbuai dalam merdunya pujian itu.

Secara naluri, manusia memang senang dipuji. Seharusnya kita hanya merasa senang dipuji oleh Zat Yang Mahatahu siapa diri kita sebenarnya. Bukan senang dipuji oleh yang tidak mengetahui apa-apa tentang diri kita.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here