Bogordaily.net – Detak jantung normal orang dewasa adalah 60 – 100 kali per menit. Jika lebih dari itu, bisa dikatakan bahwa jantung berdebar dengan kencang.
Berikut dirangkum beberapa penyebab detak jantung berdebar kencang, selain Penyakit jantungnya sendiri seperti fibrilasi atrium, takikardia, atau kontraksi ventrikel prematur.
Salah satu pemicu yang bisa mempercepat detak jantung adalah emosi yang intens. Misalnya pada saat stress dan cemas.
Bagi mereka yang rutin berolahraga, jantungnya bisa berdebar kencang apabila rehat. Terlebih jika kondisi tubuh sedang tidak fit.
Kafein mampu menyebabkan jantung berdebar cepat, kecemasan, insomnia, hingga nyeri kepala. Selain itu, alkohol dan nikotin juga bisa menyebabkan kondisi ini.
Zat kimia yang terkandung dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah. Tingginya tekanan darah ini membuat detak jantung berdebar kencang.
Ketika lagi haid, hamil, atau mendekati menopause wanita pasti merasakan detak jantungnya berdebar jadi lebih kencang. Hal ini mempengaruhi perubahan hormon.
Ketika demam di atas 38 derajat, tubuh akan menggunakan energi lebih cepat dari biasanya. Hal ini membuat jantung berdebar lebih kencang dari biasanya
Beberapa jenis obat memiliki efek samping tertentu. Salah satu yang banyak berdedar di pasaran adalah obat yang menyebabkan jantung berdebar.
Contohnya seperti antipsikotik, antibiotik, obat pelangsing, antijamur, obat batuk dan pilek, inhaler asma, obat darah tinggi, dan pil tiroid.
Tak pelak, kondisi ini menyebabkan jantung berbedar kencang, gemetar, dan merasa lemas, yaitu Ketika kadar gula darah turun, tubuh akan mengeluarkan hormon stres seperti adrenalin.
Fungsi utama kelenjar tiroid adalah mengatur metabolisme. Jantung bisa berdebar lebih kencang ketika kelenjar tiroid terlalu aktif.
Itulah beberapa penyebab jantung dapat berdetak lebih kencang, segera hubungi dokter jika berkelanjutan.***