Bogordaily.net – Joker seringkali tertawa tiba-tiba bahkan terhadap suatu hal yang sama sekali tidak lucu. Ia memang tidak bisa mengontrol tawanya.
Dikutip dari WebMD, setidaknya ada 1 juta orang di Amerika Serikat yang tidak bisa mengendalikan tawa dan tangisannya.
Mereka bisa tertawa dan menangis secara tiba-tiba, tidak terkendali, dan seringkali pada waktu yang salah.
Respons ini bukan tanda suasana hati yang bahagia atau sedih, melainkan gangguan sistem saraf yang disebut Pseudobulbar Affect (PBA).
Dikutip dari Detik, terdapat beberapa gejala pasien dengan PBA, sebagai berikut :
1. Tiba-tiba menangis atau tertawa dan tidak bisa mengendalikannya.
2. Gejala tidak terkait dengan suasana hati. Dengan kata lain, mungkin merasa bahagia tetapi mulai menangis.
Biasanya tidak bisa berhenti atau merasa sedih tetapi malah tertawa.
3. Cemas atau malu di depan umum.
4. Ledakan frustrasi dan kemarahan
5. Ekspresi wajah yang tidak cocok dengan emosi.
Gejala PBA hampir mirip dengan gejala depresi atau gangguan bipolar. Para ilmuwan percaya PBA terjadi akibat kerusakan pada korteks prefrontal yaitu area otak yang membantu mengendalikan emosi.
Cidera pada otak atau penyakit yang memengaruhi otak juga bisa memicu PBA. Sekitar setengah dari orang yang terserang stroke mengalaminya.
PBA biasanya dapat dikendalikan lewat obat-obatan. Pada 2010, FDA menyetujui dextromethorphan atau quinidine sebagai terapi obat pertama untuk PBA.***