Friday, 26 April 2024
HomeBeritaWapres : Percepat Penanganan Covid-19 dengan Optimalkan PPKM Darurat

Wapres : Percepat Penanganan Covid-19 dengan Optimalkan PPKM Darurat

Bogordaily.net – Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan didampingi Asisten Pemerintahan, Perwakilan Kejari dan Kepala Diskominfo Kabupaten Bogor, hadiri kegiatan Pertemuan Virtual Wakil Presiden () RI, Ma'ruf Amin.

Pertemuan virtual ini dengan seluruh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Jawa Barat (Provinsi, Kabupaten, dan Kota) dalam rangka penanganan Covid-19, di Aula Pendopo Bupati, Kamis (22 Juli 2021).

RI, Ma'ruf Amin mengatakan, untuk mempercepat penanganan Covid-19 dengan mengoptimalkan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat () Darurat.

Ditunjang dengan pelaksanaan dan taat terhadap Protokol Kesehatan.

“Protokol Kesehatan dan pelaksanaan harus terus didorong dan jadi perhatian serius dan bersinergi antara pemerintah dan seluruh unsur masyarakat sesuai dengan arahan,” ungkap Ma'ruf Amin.

Menurutnya, berkaitan dengan Darurat dirinya juga meminta agar seluruh stakeholder selalu melakukan pengawasan agar masyarakat taat terhadap aturan PPKM Darurat dan Prokesnya.

“Pengawasan sangat perlu untuk dilakukan, tetap semangat untuk optimal dalam penanganan pandemi Covid-19,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan, upaya yang dilakukan dalam pengendalian Covid-19 di Jawa Barat terkait dengan rumah sakit.

Berbagai upaya strategi yang dilakukan yaitu, memperbanyak ruang isolasi di desa-desa, ruang isolasi pusat.

Kemudian menaikkan kuota tempat tidur untuk pasien Covid dari 54.000 di Jawa Barat yang mungkin belum ideal, dari 50 juta penduduk rata-rata 20% sekarang 40%

Serta memindahkan orang-orang yang menuju sehat ke tempat pemulihan, sehingga beban rumah sakit menurun.

“Alhamdulilah berita baik hari ini BOR kita turun terus, tanggal 4 Juli di awal PPKM Darurat rumah sakit 90,69%, hari ini turun 15% menjadi 75,16% sehingga tenda-tenda darurat akan dibongkar,” jelasnya.

Ridwan Kamil menyatakan, untuk tingkat RT ada 5.000 yang masih zona merah tapi sudah turun 300-an.

Kemudian untuk evaluasi PPKM Darurat di Jawa Barat, penurunan mobilitas tidak bisa dibandingkan dengan Jakarta karena banyak pegawai pabrik shift nya berbeda-beda, ada yang shift pagi, siang dan malam.

Pabrik-pabrik ini memiliki izin untuk tetap beroperasi selama PPKM Darurat sehingga surat dari menteri perindustrian banyak di daerah Pantura, hal inilah yang mempengaruhi performa secara umum.

“Untuk mempercepat , konsep berkeliling sudah dilakukan, sekolah sudah boleh. Mudah-mudahan bulan depan dari arahan Pak Menkes mendapatkan jumlah yang besar sesuai dengan proporsi penduduk dan target terimunisasi yang kita laksanakan untuk vaksin,” imbuhnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here