Friday, 22 November 2024
HomeBeritaApresiasi Kades Gunung Menyan, Wiwin Komalasari Dalam Lomba Gapura dan Kampung Kreatif

Apresiasi Kades Gunung Menyan, Wiwin Komalasari Dalam Lomba Gapura dan Kampung Kreatif

Bogordaily.net – Dalam rangka memeriahkan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-76 , ada yang beda di Desa Gunung Menyan Kecamatan Pamijahan.

Semangat kemerdekaan dan gotong royong warga kampung di Desa Gunung Menyan belomba-lomba buat kampungnya begitu menarik dengan dihiasi hasil kreatifitas warga.

Saat di sambangi Warga Kp.Cikoneng hilir RT 03 RW 03 Desa Gunung Menyan sangat mendukung lomba gapura dan kampung kreatif yang di awali oleh warga dan di dukung penuh oleh kepala desanya.

Mungkin baru kali ini ada semangat gerak dari warga untuk memeriahkan kemerdekaan dari desa membangun Bangsa.

“Kami selaku warga berterima kasih kepada pihak pemerintaha desa yang sudah mendukung keinginan warga bukan melihat hadiahnya tapi lebih mengedukasi warga dalam kekompakan membangun warga,” tegas salah seorang warga.

Kepala Desa Gunung Menyan Wiwin Komalasari mengungkapkan lomba ini dalam memeriahkan kemerdekaan HUT RI-76.

Membenarkan adanya bahwa lomba gapura dan kampung kreatif yang konotasinya menilai pembuatan kue, kerajinan tangan dan lingkungan tertata dan bersih.

“Itu semua dimotori oleh warga dengan semangat gotong royong. Kami pihak desa hanya mendukung dan juga mengapresiasi keinginan warga yang memang positif apalagi ini masih Pandemi jadi harus mengindari kerumunan dan mengoptimalkan Prokes karena masa Pandemi belum berakhir,” ujarnya.

“Lomba ini akan kami beri hadiah untuk juara satu Rp.1.000.000- dan juara dua Rp.750.000 dan juara tiga Rp.500.000,- ditambah Piala Bergilir dan Tropi. Dan untuk kerajinan Kue Juara satu Rp.500.000,- dan Juara Dua Rp.300.000 dan juara ketiga Rp 200.000,-,” ungkapnya.

“Serta juga lomba kerajinan tangan dari warga untuk juara satu Rp 500.000,- Juara Dua Rp.300.000 dan Juara ketiga Rp.200.000,- ini murni dari kantong kades untuk mendukung dan menyemangati warga ,jangan dilihat nominalnya tapi rasa gotong royong yang harus dijahit kembali di dalam setiap kegiatan desa,” pungkasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here