Thursday, 2 May 2024
HomeBeritaAyo Cari Tahu, Perbedaan Otak Laki-Laki dan Perempuan

Ayo Cari Tahu, Perbedaan Otak Laki-Laki dan Perempuan

Bogordaily.net – Laki-laki dan sering kali dipersepsi memiliki perbedaan dari segi pemikiran.

Laki-laki dinilai condong ke pemikiran logis dan analisis, sedangkan lebih condong emosi dan perasaan.

Terkait hal tersebut, dokter Aisah Dahlan menjelaskan, laki-laki sejak kecil hingga usia 18 tahun kanannya berkembang lebih dulu.

kanan untuk santai, rileks, main, asik-asik aja sampai usia 18 tahun,” ucap dokter Aisah seperti dikutip dari kanal YouTube Rumil Al-Hilya.

Dokter Aisah melanjutkan, pada usia diatas 18 tahun kirinya akan sama dengan otak kanannya. Otak kiri merupakan otak analisa, memikirkan, dan menghitung.

Berbeda dengan anak yang mana otak kanan dan kirinya berkembang secara bersamaan. Namun, otak kanan secara fungsi kalah dengan otak kanan laki-laki.

“Kenapa Allah ciptakan otak kanan laki-laki yang mendominasi, karena laki-laki adalah makhluk yang harus kreatif, harus punya ide yang banyak, dan hikmah,” tuturnya.

Selain otak kiri dan kanan, dalam anatomi tubuh manusia juga terdapat Corpus Collosum yakni otak tengah yang menghubungkan otak kiri dan kanan.

Corpus Collosum pada laki-laki dan ternyata memiliki perbedaan ketebalan. Corpus Collosum laki-laki lebih tipis daripada .

“Karena lebih tipis, otak kiri kerja sendiri, otak kanan kerja sendiri, ini yang membuat laki-laki cepat konsentrasi kalau mengerjakan pekerjaan di depannya setelah 10 menit ke atas,” jelas dokter Aisah.

Pada saat laki-laki fokus terhadap kegiatannya, maka secara otomatis pendengarannya akan menurun.

Sementara memiliki Corpus Collosum yang jauh lebih tebal, sehingga otak kiri dan kanannya tersambung dengan lebih banyak.

Hal itu yang membuat wanita bisa mengerjakan pekerjaan yang berbeda dalam satu waktu.

“Allah ciptakan secara anatomi Corpus Collosum wanita lebih tebal 30 persen dari laki-laki,” katanya.

Perbedaan tersebut mempengaruhi terhadap karakter dan sifat antara wanita dan laki-laki pada umumnya.

Wanita pada saat dirinya tertekan butuh untuk bicara, berbeda dengan laki-laki yang enggan untuk bicara.

Selain itu laki-laki kerap menganggap bahwa wanita memiliki pola pikir seperti laki-laki. Hal itu yang kerap menimbulkan konflik antar pasangan.

Selain itu wanita saat berbicara senang untuk berkontak mata, sementara laki-laki sebaliknya.

Masih banyak hal lainnya yang membuat karakter, sifat dan pola pikir antara wanita dan laki-laki berebeda.

Oleh karena itu, dokter Aisah menyarankan agar setiap pasangan bisa saling mengerti satu sama lain akan karakter masing-masing.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here