Friday, 19 April 2024
HomeBeritaBumil Baru Boleh Vaksin Covid-19 di Usia 13 Minggu, Peranan Bidan Dibutuhkan

Bumil Baru Boleh Vaksin Covid-19 di Usia 13 Minggu, Peranan Bidan Dibutuhkan

Bogordaily.net – Selama pandemi ini, semua tenaga kesehatan memang dikerahkan untuk membantu para pasien Covid-19.

Bukan hanya dokter, para perawat hingga bidan pun saling membantu merawat para pasien.

Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia (Ketum IBI) Emi Nurjasmi, Survey riskesdas menunjukkan bahwa hampir 85% ibu di Indonesia, periksa nya ke bidan.

“Bidan itu tingkat trust nya dari masyarakat tinggi. Maka saya mendorong bidan untuk lebih diberdayakan”, ujarnya melalui dialog bertema ‘Suara Nakes Untuk Indonesia' yang diselenggarakan secara daring oleh Radio MNC Trijaya Networks pada Sabtu (21 Agustus 2021).

Emi kemudian menyoroti persoalan Covid-19 yang terjadi pada ibu atau .

Menurutnya, ibu yang terpapar virus Covid-19 justru memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan pasien lainnya.

“Resiko ibu untuk tertular itu tidak besar. Namun ketika ia tertular, resiko untuk mendapatkan gejala atau efek yang lebih berat itu jauh lebih besar”, ujar Emi.

Bidan lulusan Universitas Indonesia tersebut mengungkapkan fakta bahwa di Jawa Barat, 40% kematian ibu yang terjadi saat persalinan terjadi karena Covid.

Sehingga melalui organisasi profesi kebidanan yang ia pimpin, Emi menjadi salah seorang inisiator untuk pelaksanaan vaksinasi bagi ibu .

Bersama dengan pemerintah, IBI telah menyelenggarakan vaksin bagi ibu per bulan Agustus ini dan sudah mulai berjalan di beberapa daerah.

Ibu memang bisa divaksin, tapi setelah masa kehamilan 13 minggu ke atas dan tetap memperhatikan beberapa ketentuan lainnya semisal memastikan kondisi kesehatan bumil yang bersangkutan.

Tak lupa, Emi juga meminta pemerintah untuk tak henti-hentinya menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terhadap setiap upaya dalam program penanggulangan pandemi di Indonesia.

“Yang namanya kesehatan itu mulai dari masyarakat. Enggak akan selesai kalau kita bicara di hilir”, ucapnya

“Edukasi itu tidak bisa sekilas-sekilas. Itu harus berulang-ulang, dan kita harus ada di tengah-tengah masyarakat langsung”, pungkas Emi.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here