Bogordaily.net – Isolasi mandiri kini sudah menjadi alternatif bagi pasien covid-19 yang tidak merasakan gejala.
Sebelum melakukan isolasi mandiri, diimbau melakukan untuk konsultasi dengan dokter.
Lalu pastikan memegang kontak tenaga kesehatan yang bisa dihubungi jika sewaktu-waktu ada keadaan darurat.
Bila muncul keluhan, hubungi dokter yang sudah mengetahui kondisi agar tenaga kesehatan bisa tetap mengawasi meski tidak berada di tempat isolasi mandiri.
Jangan lupa menyaring informasi sehingga tidak kebingungan saat menjalani isolasi mandiri.
“Saya biasa menganjurkan pasien pegang satu nomor dokter yang dipercaya. Jadi kalau ada apa-apa, pasien kontak sama dokter itu supaya jangan sampai dapat informasi yang simpang siur,” jelas dokter spesialis penyakit dalam Sayuri Suwandi di live akun Instagram @kawalcovid19.id, seperti dikutip dari Antara
Ia melanjutkan, pasien covid-19 yang tidak punya komorbid harus menyediakan alat kesehatan mendasar seperti termometer untuk mengukur suhu minimal dua kali sehari pada pagi dan sore atau pagi dan malam. Pengukuran suhu juga bisa dilakukan tiga kali pada pagi, siang, dan malam.
Catat suhu tubuh secara rutin untuk melihat kurva grafik suhu tubuh. Selanjutnya adalah oksimeter atau alat pengukur kadar saturasi oksigen.
Alat ini bisa memantau apakah pasien memiliki kadar saturasi oksigen rendah tapi tidak merasa sesak.
“Kalau dia punya oksimeter, dia bisa lihat nih. Kalau misalnya saturasi oksigennya saya sudah di bawah 95, ini sudah warning nih. Pasti sudah ada something wrong. Karena kan kalau normal harusnya di atas 95,” kata dr Sayuri.
Bila saturasi oksigen di bawah 95, segera kontak dokter atau langsung bertolak ke rumah sakit.
Jika tidak punya oksimeter, gejala penurunan oksigen bisa dirasakan dari kesulitan bernapas.
Seperti dada yang sakit dan terasa tertekan, bibir yang mulai kebiruan dan ujung jari terlihat agak ungu. Saat itu terjadi, segera cari pertolongan medis.
Alat kesehatan lain yang harus disiapkan tergantung dari komorbid pasien. Bila punya riwayat hipertensi, siapkan alat untuk mengukur tekanan darah.
Mereka yang punya riwayat diabetes sebaiknya menyiapkan glucometer untuk mengevaluasi gula darah.
“Kalau misalnya gulanya tiba-tiba naik melonjak enggak bisa turun-turun, hati-hati. Harus segera konsultasi dokter atau ke rumah sakit,” pungkasnya.***