Tuesday, 8 April 2025
HomeBeritaHindari Konsumsi Obat Pereda Nyeri Menjelang Vaksinasi

Hindari Konsumsi Obat Pereda Nyeri Menjelang Vaksinasi

Bogordaily.net – Vaksinasi covid-19 saat ini sedang gencar dilaksanakan di banyak negara, termasuk juga Indonesia.

Mengingat banyak masyarakat yang menantikan proses vaksinasi covid-19, sejumlah dokter mengeluarkan tips untuk mempersiapkan diri sebelum divaksin.

Salah satunya yakni, menghindari konsumsi pereda menjelang vaksinasi.

“Ada beberapa bukti teoritis penghilang rasa sakit dapat mengubah respons kekebalah tubuh terhadap vaksin covid-19,” kata ahli kesehatan dr Sarah Jarvis, seperti dikutip dari The Sun.

“Tetapi kami bahkan tidak tahu apakah dalam kasus ini juga dapat mengurangi efektivitas perlindungan yang diberikan vaksin,” imbuhnya.

Meski belum ada bukti spesifik mengonsumsi penghilang rasa sakit sebelum mendapatkan vaksin covid-19 akan memengaruhi kemampuan tubuh untuk membangun kekebalan.

Sarah menganjurkan agar masyarakat tidak menggunakan penghilang rasa sakit sebelum mendapatkan vaksin.

“Ini adalah tindakan pencegahan murni. Mungkin tidak ada bedanya sama sekali. Tapi jika memang ada kemungkinannya tidak akan terlalu berbahaya,” terang Sarah.

Sebuah makalah ilmiah sempat menjelaskan bagaimana penghilang rasa sakit tidak dianjurkan dikonsumsi menjelang vaksinasi.

“Tidak dianjurkan oleh berbagai pihak, termasuk beberapa badan kesehatan,” tulis makalah tersebut.

Hal ini tidak terlepas dari sejumlah studi yang menemukan parasetamol diklaim dapat menumpulkan respons kekebalan terhadap beberapa antigen vaksin, khususnya pada anak-anak.

Perlu diketahui pula bahwa efek ini hanya muncul jika parasetamol atau serupa seperti pencegah demam dikonsumsi sebelum vaksinasi dan bukan setelahnya.

Kendati demikian, beberapa penelitian lain menunjukkan tidak ada perbedaan dalam tanggapan antibodi terhadap vaksin dengan orang yang mengonsumsi penghilang rasa sakit selama vaksinasi berlangsung.

Secara keseluruhan, makalah tersebut menyimpulkan tidak ada “jawaban yang jelas” mengenai apakah pereda dan demam dapat menghambat respons kekebalan hingga menyebabkan kegagalan vaksin.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here