Saturday, 27 April 2024
HomeBeritaKenali Saraf Terjepit, Risiko Nyeri yang Rentan Dihadapi saat WFH

Kenali Saraf Terjepit, Risiko Nyeri yang Rentan Dihadapi saat WFH

Bogordaily.net terjepit bisa dialami siapa saja, baik muda maupun tua. Nyeri akibat terjepit dapat mengganggu aktivitas harian penderitanya.

terjepit atau Hernia Nukleus Pulposus (HNP) merupakan suatu kondisi yang diakibatkan menonjolnya bantalan tulang belakang sehingga menjepit tulang belakang.

HNP dapat terjadi pada semua ruas tulang belakang, tetapi yang paling sering terjadi yaitu pada segmen lumbal atau pinggang.

Pada usia muda umumnya disebabkan oleh cedera dan beban berat pada tulang belakang sehingga menyebabkan penonjolan bantalan tulang atau diskus intervertebrali.

Sedangkan pada usia tua disebabkan proses degenerasi, dan hilangnya elastisitas batalan tulang.

terjepit bisa disebabkan karena berbagai faktor. Seperti usia, cedera (baik jatuh akibat kecelakaan atau olahraga), aktivitas dan pekerjaan (duduk lama, mengangkat ataupun menarik beban yang berat.

Tak hanya itu, Anda yang sering memutar punggung ataupun membungkuk, latihan fisik terlalu berat dan berlebihan, terpapar getaran yang konstan, olahraga berat, merokok, berat badan berlebihan, dan batuk dalam waktu yang lama.

Gejala terjepit cukup beragam. Anda bisa kesemutan, kebas, baal yang terasa di tangan atau kaki. Kemudian anggota gerak melemah. Sampai pada akhirnya terjadi gangguan buang air kecil dan buang air besar.

Jika nyeri sudah berlangsung lama, penderitanya mulai mencari solusi untuk mengatasi nyerinya. Tak perlu khawatir operasi, terjepit sudah dapat ditangani tanpa perlu rawat inap dan proses pemulihannya cepat.

“Kini dunia medis sudah berkembang semakin maju dengan adanya Interventional Pain Management (IPM) yang menerapkan teknik-teknik intervensi untuk menangani nyeri,” papar Dr dr. Wawan Mulyawan, SpBS, SpKP dilansir dari Klinik Nyeri DR. Indrajana.

Teknologi ini, jelas dr Wawan, berupa injeksi kortikosteroid, radiofrekuensi ablasi, laser, kateter RACZ, endoskopi tulang belakang.

Terapi ini akan membantu menangani nyeri tulang belakang yang menjadi salah satu keluhan utama penderitanya.

Ditambahkan Spesialis Bedah dr. Danu Rolian, SpBS, salah satu dari turunan IPM, ada terapi DiscFX. Terapi ini dapat mengatasi jepitan tulang belakang sehingga nyeri bisa tuntas.

Tindakan ini hanya memerlukan sayatan kecil sehingga biusnya cukup lokal saja dan tanpa rawat inap.

Proses tindakan juga cepat dan dapat dilakukan pada beberapa bantalan tulang yang menonjol sekaligus.

“Terapi ini juga memberikan perbaikan kualitas hidup penderita terjepit lebih baik karena dapat terbebas dari siksaan nyeri akibat saraf terjepit,” tutupnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here