Saturday, 20 April 2024
HomeBeritaKhutbah Jumat Diusulkan Hanya 15 Menit, Angka Covid-19 Masih Tinggi

Khutbah Jumat Diusulkan Hanya 15 Menit, Angka Covid-19 Masih Tinggi

Bogordaily.net – Wadah Silaturrahim Khotib Indonesia (Wasathi) mengusulkan agar durasi khutbah Shalat Jumat paling lama 15 menit. Sehingga ibadah tetap bisa berjalan di tengah pandemi -19.

Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Arif Fahrudin mengaku mendukung usulan tersebut. Dukungan juga diberikan oleh dan Nahdlatul Ulama ().

“Menyambut baik dan mendukung usulan Wasathi bahwa pada masa -19 ini pada prinsipnya khutbah shalat Jumat itu cukup yang simpel dan pendek. Maksimal banget waktunya 15 menit,” katanya seperti dikutip dari Republika, Rabu (4 Agustus 2021).

Kiai Arif menjelaskan, dengan durasi khutbah yang pendek dan simpel, tetapi tetap memenuhi rukun-rukun Shalat Jumat.

Akan meminimalisasi kerumunan yang berlama-lama. Itu menjadi upaya teknis untuk menghindari potensi penularan -19.

Selain itu, durasi khutbah Shalat Jumat yang tidak terlalu lama juga sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW.

Menurut ilmu fikih, durasi khutbah itu pendek, sementara Shalat Jumatnya yang lama.

“Itu sunah dalam khutbah Shalat Jumat menurut Rasulullah SAW seperti itu,” ujarnya.

Kiai Arif yang juga pembina Wasathi mengingatkan para khatib agar pada masa -19 ini melakukan khutbah yang singkat dan langsung menyampaikan pesan utamanya.

Meski demikian, para khatib harus tetap memenuhi rukun-rukun khutbah Shalat Jumat.

Sementara, Sekretaris Umum PP Abdul Mu'ti mengatakan, usulan khutbah Jumat selama 15 menit memang sesuai dengan hadis.

“Khutbah Jumat memang harus singkat. Panjangnya sama dengan shalat. Di banyak negara, khutbah juga sangat singkat,” katanya.

Saat ini, Mu'ti mengungkapkan, sudah banyak masjid yang khutbahnya hanya 10 menit atau maksimal 15-20 menit.

Namun, ia berpendapat, jika alasan durasi khutbah dibatasi supaya jemaah tidak mengantuk, itu tidak tepat.

“Jadi, konteks khutbah Jumat singkat bukan karena jemaah mengantuk. Khutbah singkat adalah tuntunan sunah Nabi,” kata Mu'ti.

Dalam pandangan Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail PBNU KH Mahbub Maafi Ramdhan, seorang khatib shalat Jumat harus mengerti keadaan jamaahnya.

Di kota-kota besar, yang jemaahnya adalah para pekerja, memang sebaiknya khutbah Jumat maksimal 15 menit.

“Khutbahnya nggak usah panjang-panjang. Namun, memang kadang-kadang yang (khutbahnya) nggak fokus dan ke mana-mana. Itu yang jadi problem sebenarnya. Makanya saya sepakat itu, 15 menit sudah termasuk shalat Jumat,” ujarnya.

Dalil yang disampaikan khatib Jumat, menurut Kiai Mahbub, pun cukup satu ayat Alquran atau satu hadis. “Daripada panjang lebar ke mana-mana, jadi pusing orang itu. Saya sendiri kalau khutbah itu paling sembilan menit atau 10 menit,” ujarnya.

Di wilayah perdesaan pun, Kiai Mahbub melanjutkan, khutbah dan shalat Jumat biasanya dilakukan dalam durasi yang lebih pendek daripada di kota-kota besar.

Ini karena tokoh agama atau kiai setempat memahami keadaan warga setempat.

“Ada yang lagi jemur baju, jemur padi. Kiai tahu situasi dan kondisi, kan nggak semua jamaah itu sama,” ujarnya.

Usulan soal khutbah maksimal 15 menit itu disampaikan Pengasuh Ma'had Arrohimiyah Cengkareng, Jakarta Barat, KH Ishom El Saha, dalam Sarasehan Khatib Moderat secara virtual, Minggu (1 Agustus 2021).

Menurutnya selain masih , durasi khutbah Jumat terkadang menimbulkan persoalan di masyarakat industri karena para jemaah yang umumnya pekerja perlu segera kembali bekerja.

Untuk itu, alanglah bijaknya khatib ketika menyampaikan khutbah tidak lama-lama dan cukup 15 menit dalam dua kali khutbah.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here