Friday, 29 March 2024
HomeKabupaten BogorPKL Puncak Bogor Kibarkan Bendera Putih

PKL Puncak Bogor Kibarkan Bendera Putih

Bogordaily.net – Sejumlah pedagang kaki lima yang berada di kawasan Puncak Kecamatan Cisarua, , Jawa Barat memasang . Hal itu dilakukan sebagai pesan terpuruknya pedagang karena sepinya wisatawan akibat kebijakan penanganan pandemi covid-19.

Pantauan di lokasi, itu mulai terlihat dari wilayah Desa Tugu Utara sampai Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua. Ada yang terpasang di beberapa persimpangan jalan dan lapak pedagang.

Terlihat pula kondisi lalu lintas di yang sangat lengang. Kemudian, tak sedikit pula lapak pedagang kaki lima hingga tempat makan yang tutup.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Puncak, Teguh Mulyana mengatakan aksi pemasangan dari para pedagang atau pelaku usaha kecil sebagai pesan mereka yang tengah terpuruk.

Pasalnya, semenjak pandemi khususnya masa PPKM, kawasan Puncak sepi dari wisatawan.

“Selama pandemi atau PPKM ini kan kunjungan wisatawan ke Puncak sepi. Kalaupun ada juga yang lewat paling yang angkut sayuran atau lewat saja, bukan wisatawan. Jadi mereka masang di warung-warung ini menyampaikan unek-uneknya,” kata Teguh di Puncak Bogor, Kamis 5 Agustus 2021.

Pemasangan ini lebih dipilih karena menghindari aksi demo yang bisa membuat kerumunan. Yang penting, pesan atau maksud dari para pedagang bisa tersampaikan ke pemerintah.

“Hanya menyampaikan unek-uneknya, tidak ada aksi demo, tidak ada arogansi atau yang lainnya. Pemasangan ini mereka hanya menyerah begitu, para pramuwisata pedagang dirugikan PPKM. Meskipun ada bahasa di Gadog itu penyekatan di longgarkan tapi tetap wisatawan tidak ada,” ucapnya.

Teguh berharap pemerintah tidak kembali memperpanjang PPKM karena sebagian besar warga Puncak hidup dari wisatawan. Para pedagang pun akan siap mematuhi protokol kesehatan apabila wisatawan berkunjung ke lapak dagangan mereka.

“Kami bukan 10 orang, tapi anggota sampai ribuan orang. Kalau PPkM terus diperpanjang, mereka tidak bisa makan, tidak bisa menafkahi anak istri. Kuncinya adalah kunjungan wisatawan,” harap Teguh.

Sementara itu, salah satu pedagang nasi uduk Hamid (51) mengakui omzet penjualannya merosot dratis selama pandemi covid-19 terutama saat PPKM.

“Anjlok. Buat makan aja susah. Paling besar pendapatan saya itu dalam satu hari cuma Rp100.000. Belum buat belanja bahan belum buat makan sehari-hari. Pokoknya serba sulit,” ucap Hamid.

Pria yang sudah berjualan belasan tahun di kawasan Puncak Bogor ini pun tidak ingin terlalu banyak berharap kepada bantuan dari pemerintah.

Karena, yang lebih diharapkan pendapatannya kembali normal seperti sediakala dengan kembalinya wisatawan. Video Aksi Heroik Prajurit TNI Bersama Warga Kibarkan Bendera Merah Putih di Asmat

“Kalau bansos dari pemerintah paling hanya cukup buat satu minggu. Terus nanti sisanya kami bagaimana. Yang saya ingin pemerintah ikut memikirkan nasib kami sebagai rakyat,” tuturnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here