Bogordaily.net – Selama masa pandemi banyak ibu hamil (Bumil) atau juga menyusui yang tidak sengaja terpapar Covid-19. Banyak masyarakat yang bingung untuk memberikan air susu ibu (ASI) kepada anaknya.
Banyak dari mereka yang merasa takut sang anak juga akan terpapar Covid-19 seperti ibunya.
Satgas ASI PP IDAI, dr. Wiryani Pambudi, SpA, IBCLC menegaskan bahwa selama masa pandemi Covid-19 informasi tentang menyusui pada ibu tetap perlu disebarluaskan.
Untuk meyakinkan manfaat menyusui bagi ibu, bayi dan bagi keluarga dalam kondisi terpapar maupun terinfeksi sekalipun, seorang ibu tetap harus melanjutkan menyusui.
Ia mengatakan saat ini, panduan tentang menyusui saat ibu menjalani isolasi mandiri maupun pada saat dirawat di fasilitas kesehatan, telah disosialisasikan di berbagai kanal.
Harapannya, tidak ada lagi keraguan menyusui selama masa pandemi Covid-19. Dalam Press Briefing ‘Peringatan Pekan Menyusui Sedunia 2021’, yang disiarkan channel YouTube Kemenkes, ia menjelaskan tentang manfaat ASI bagi anak.
“Secara fisiologis selain terdapat komponen makro dan mikro protein, ASI juga mengandung enzim, hormon, dan faktor bioaktif yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh bayi yang masih rentan, mendapatkan zat-zat antiinflamasi, imunomodulator dan beragam faktor bioaktif lain yang memiliki khasiat masing-masing,” kata dr. Wiryani, Kamis (5 Agustus 2021).
Secara fisiologis selain terdapat komponen makro dan mikro protein, ASI juga mengandung enzim, hormon, dan faktor bioaktif.
Komponen ini berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh bayi yang masih rentan, serta mendapatkan zat-zat antiinflamasi, imunomodulator dan beragam faktor bioaktif lain yang memiliki khasiat masing-masing.
Dalam tubuh ibu yang terkonfirmasi positif, dalam tubuhnya mengalir ASI-nya mengandung imunoglobulin A dan B.
Selain itu mengalir pula lactalbumin, lactadherin dan zat lainnya yang merupakan benteng perlawan terhadap SARS CoV2.
“Inilah yang disebut imunisasi pasif yang diberikan oleh ibu penyintas Covid-19 kepada bayi yang disusui. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa aktivitas antibodi sIgA spesifik SARS CoV2 dan Imunoglobulin spesifik (IgS) dalam air susu ibu penyintas Covid-19 bisa bertahan selama 7-10 bulan setelah infeksi,” tuntasnya.***