Bogordaily.net – Hampir sebagian besar waktu manusia dihabiskan untuk menjemput rezeki dengan bekerja. Namun, apakah aktivitas bekerja yang dilakukan akan membawa dekat dengan sang pencipta atau malah sebaliknya?
Karena sejatinya manusia diciptakan Allah SWT tidak lain adalah untuk beribadah, seperti dalam Surat Adz Zariyat ayat 56
Artinya : Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.
“Namun, manusia juga memiliki sifat dasar yakni zalim, bodoh dan lupa dimana itu jadi potensi kita akan cenderung lalai melakukan ibadah,” ujar Ustadz Eka Rahmat Hidayat di Kajian Rutin umma berjudul Berusaha Biar Berkah dengan Cara yang Benar dalam Berserah, Jumat (6 Agustus 2021) malam.
Seperti misalnya dalam bekerja, manusia kerap sibuk menghabiskan waktunya demi mendapatkan penghasilan. Tapi apakah yang dilakukannya sehari-hari itu termasuk ibadah?
“Supaya enggak sia-sia, kita bisa mengkonversikan apa-apa yang kita lakukan itu jadi bernilai ibadah,” kata Ustadz Eka.
Ia menyebutkan, ada 3 kunci supaya usaha yg kita lakukan bisa benilai ibadah dihadapan Allah SWT.
1. Niat
Niatkan apa yang dikerjakan itu adalah untuk ibadah pada Allah.
“Kalau merasa capek kerja karena ngejar target, coba lihat lagi niatnya. Kita nyari uang untuk apa, untuk jaga harkat martabat supaya bisa menafkahi keluarga, supaya bisa sedekah, jadi kerjanya bermakna,” tutur Ustadz Eka.
2. Ilmu
Kerjakan sesuatu dengan ilmu sebagai usaha untuk memperbaiki diri. Misalnya, kita mengeluh karena tak kunjung promosi jabatan atau gaji tak naik-naik. Jangan menyalahkan perusahaan tempat bekerja.
“Biasa jadi karena ilmu kita memang belum pantas untuk sampai pada titik yang kita mau, kejar ilmunya, pantaskan diri,” katanya.
3. Strategi
Tentu jika dibandingkan dengan amalan Rasulullah SAW dan para sahabat kita tak akan mampu mengejarnya. Yang bisa kita lakukan adalah mengejar amalan-amalan yang bercampur dengan keseharian.
“Misalnya makan atau tidur, itu bisa jadi ibadah dengan berdoa sebelum, rajin beristigfar. Jadikan apa-apa yang kita lakukan itu bernilai ibadah,” tutup Ustadz Eka.***