Bogordaily.net – Belakangan ini, muncul kekhawatiran di tengah masyarakat terkait dampak vaksin Covid-19 terhadap siklus menstruasi dan kesuburan.
Kekhawatiran ini berasal dari laporan anekdot beberapa orang yang mengaku mengalami menstruasi lebih nyeri dan perdarahan lebih banyak setelah menerima vaksin Covid-19.
Sejauh ini, tidak ada data yang menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 berkaitan dengan perubahan dalam menstruasi.
Seandainya pun vaksin Covid-19 dan perubahan menstruasi memiliki keterkaitan, kondisi tersebut dinilai tidak berbahaya.
“Meski pun atau seandainya ada sebuah keterkaitan, satu periode menstruasi tak biasa tidak menyebabkan kekhawatiran,” jelas peneliti ALICE, Lu Culligan dan Dr Randi Hutter Epstein dari Yale School of Medicine, seperti dilansir The Guardian.
Spesialis obstetri dan ginekologi Dr Jen Gunter menilai hubungan antara vaksin Covid-19 dan perubahan menstruasi merupakan informasi keliru atau hoaks yang sengaja disebarkan oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Dr Gunter mengatakan vaksin Covid-19 tidak memiliki pengaruh atas kontrol reproduksi penerimanya.
“Ini adalah sebuah vaksin, bukan sebuah mantra,” tutur Dr Gunter.
American College of Obstetrics and Gynecology juga mengonfirmasi bahwa tidak ada bukti bahwa vaksin Covid-19 yang memengaruhi kesuburan.
Sebaliknya, mereka mengimbau agar ibu hamil dan menyusui mendapatkan vaksin Covid-19 karena ada semakin banyak bukti yang mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 aman dan efektif untuk ibu dan janin atau bayi mereka.
Dr Gunter menambahkan, salah satu faktor yang dapat mengganggu menstruasi justru Covid-19 itu sendiri. Covid-19 dapat membuat siklus menstruasi menjadi berantakan.
Oleh karena itu, jauh lebih baik melakukan pencegahan agar tidak terkena Covid-19. Salah satunya dengan mendapatkan vaksin Covid-19.
“Cara terbaik untuk melindungi kesehatan Anda secara keseluruhan dan juga siklus menstruasi Anda adalah dengan divaksinasi,” pungkas Dr Gunter.***